Pengakuan Kolomnis New York Times: “Netanyahu, Pemimpin Buruk Sepanjang Sejarah Yahudi”

"Saya akan jujur, saya pikir ini adalah pemerintahan terburuk yang pernah dimiliki Israel. Netanyahu akan diingat dalam sejarah sebagai pemimpin terburuk dalam sejarah Yahudi, bukan hanya dalam sejarah Israel,”

BY 4adminEdited Sat,23 Mar 2024,04:29 AM
Gambar Ilustrasi Netanyahu oleh Pete Baker - Sumber: The Times

Jalur Gaza, SPNA - Jurnalis dan penulis Amerika Thomas Friedman mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah  pemimpin terburuk dalam sejarah Yahudi.

"Saya akan jujur, saya pikir ini adalah pemerintahan terburuk yang pernah dimiliki Israel. Netanyahu akan diingat dalam sejarah sebagai pemimpin terburuk dalam sejarah Yahudi, bukan hanya dalam sejarah Israel,” ungkapnya dalam wawancara dengan surat kabar Israel Haarezt (18/03/2024).

Friedman memberikan sindiran pedas terhadap Pemerintah Israel dengan mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan aparat pemerintah Israel menjadi pelayan di pesta ulang tahun cucunya. “Mereka benar-benar tidak kompeten,” ujarnya merujuk pada kegagalan pemerintahan Netanyahu dalam mengelola perang melawan pejuang Gaza.

Dia juga mengkritik penolakan pemerintah Israel untuk membuat rencana rekonstruksi Gaza pasca perang.

Friedman berpendapat bahwa jika Israel bermitra dengan Otoritas Palestina untuk membentuk dua negara bagi dua bangsa, maka hal ini akan dapat mengatasi tiga masalah utama: Mengubah narasi, mengubah pilihan warga Gaza, dan memperkuat aliansi regional dengan sekutu Arab.

Friedman, yang merupakan seorang penulis di surat kabar Amerika The New York Times, menggambarkan perang Israel di Gaza sebagai Perang Dunia Kedua sebenarnya.

Meskipun demikian Friedman menolak pandangan bahwa kejahatan Israel di Gaza adalah genosida. “Saya pikir Israel melakukan hal mengerikan, saya pikir itu salah namun bukan genosida. Ini adalah perang yang mengerikan di mana jumlah warga sipil yang tewas sangat besar, tapi saya tidak percaya itu disengaja.”

Dia melihat kasus Israel di Pengadilan Keadilan Internasional sebagai indikasi jelas bahwa Israel telah melancarkan perang tanpa visi politik atau rencana strategis untuk masa depan, dan dengan demikian menempatkan dirinya pada risiko dituduh melakukan genosida.

Friedman mengakhiri wawancaranya dengan dua peringatan keras: Pertama, kepada orang Amerika Serikat: Jangan pilih kembali Donald Trump, dan kedua, kepada orang Israel: Cobalah untuk menumbangkan Netanyahu dan koalisinya.

Dia menyatakan bahwa jika Netanyahu lolos dari perang ini dan Trump terpilih kembali, dunia yang ingin dia tinggalkan untuk cucu-cucu barunya tidak akan ada.

(T.RS/S:Aljazera)

leave a reply
Posting terakhir