PM Autralia Meminta Pertanggung Jawaban Atas Tewasnya Salah Satu Relawannya di Gaza

“Kami ingin pertanggungjawaban penuh atas hal ini, ini adalah tragedi yang seharusnya tidak pernah terjadi,” kata Albanese kepada wartawan, hari ini (Selasa, 02/04/2024).

BY 4adminEdited Tue,02 Apr 2024,07:29 AM

Canberra, SPNA - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan pemerintah Australia menuntut "akuntabilitas penuh" dengan permintaan panggilan duta besar Israel atas kematian relawan Australia Lalzawmi Frankcom.

“Kami ingin pertanggungjawaban penuh atas hal ini, ini adalah tragedi yang seharusnya tidak pernah terjadi,” kata Albanese kepada wartawan, hari ini (Selasa, 02/04/2024).

Frankcom, yang dikenal oleh teman-temannya sebagai Zomi, adalah satu dari lima pekerja bantuan dari organisasi World Central Kitchen (WCK) yang tewas dalam serangan udara di Deir al-Balah, Gaza tengah. Rekan Frankcom yang juga tewas dalam serangan itu berasal dari Polandia dan Inggris, serta seorang warga Palestina, kata juru bicara kantor media Gaza. Sedangkan satu lainnya belum diketahui kewarganegaraannya.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan mobil para pekerja terkena serangan Israel setelah menyeberang dari Gaza utara setelah membantu mengantarkan bantuan yang tiba beberapa jam sebelumnya dengan kapal dari Siprus.

Albanese mengatakan Frankcom melakukan "pekerjaan yang luar biasa berharga" dan menjadi sukarelawan di Australia untuk membantu orang-orang selama kebakaran hutan.

“Dia adalah seseorang yang menjadi sukarelawan di luar negeri untuk memberikan bantuan melalui badan amal ini bagi orang-orang yang menderita kekurangan yang sangat besar di Gaza,” katanya.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima. Australia mengharapkan pertanggungjawaban penuh atas kematian para pekerja bantuan, dan hal ini sama sekali tidak dapat diterima."

Albanese mengatakan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) juga telah meminta panggilan dari duta besar Israel untuk Australia.

“Kami ingin pertanggungjawaban penuh atas hal ini karena ini adalah tragedi yang seharusnya tidak pernah terjadi,” ujarnya.

“Kami menghubungi duta besar Israel untuk meminta pertanggungjawaban di sini.

“Faktanya adalah bahwa hal ini di luar keadaan yang wajar sehingga seseorang yang akan memberikan bantuan dan bantuan kemanusiaan harus kehilangan nyawanya dan ada empat pekerja bantuan serta seorang pengemudi Palestina di dalam kendaraan tersebut.

“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak pernah terjadi.”

Sementara itu, Israel berkilah dan menolak mengakui serangan tersebut. Israel mengklaim bahwa pihaknya sedang melakukan “peninjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tragis ini”.

“IDF melakukan upaya ekstensif untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, dan telah bekerja sama dengan WCK dalam upaya penting mereka untuk menyediakan makanan dan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza,” tambahnya.

Padahal, Kelompok Kemanusiaan Internasional World Central Kitchen (WCK) tempat mereka bernaung dalam postingan resminya menuliskan bahwa anggotanya tersebut tewas akibat serangan Israel.

Salah satu Anggota dewan World Central Kitchen Robert Egger memberikan penghormatan kepada Frankcom dan rekan-rekannya.

“Kami Mengirimkan rasa cinta, duka, dan solidaritas kepada saudara-saudaraku di World Central Kitchen,” ujarnya di Facebook.

(T.HN/S: SBS)

leave a reply