Pakar Militer Mesir Nyatakan Serangan Israel ke Rafah Akan Segera Dilakukan

“Nantinya siapa pun yang tetap tinggal di Rafah tidak akan menerima kompensasi finansial dan akan dianggap sebagai target militer pasukan penjajah Israel. Hitungan mundur menuju rencana invasi darat (Rafah) telah dimulai dan tidak ada kekebalan (keselamatan) bagi siapa pun yang menuju ke selatan Rafah,” kata Samir Ragheb.

BY 4adminEdited Sat,20 Apr 2024,12:23 PM

Kairo, SPNA - Analis militer Mesir, Brigadir Jenderal Samir Ragheb, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Sabtu (20/04/2024), menyatakan bahwa serangan darat Israel terhadap Rafah tidak dapat dihindari. Ia memperkirakan hal ini akan terjadi dalam waktu dekat.

“Pengeboman yang menargetkan wilayah-wilayah di Iran berasal dari agen-agen (Israel) di dalam Iran. Jika rudal-rudal tersebut diluncurkan dari luar Iran, maka rudal-rudal tersebut akan dipantau dan ditindaklanjuti. Serangan Israel terhadap wilayah-wilayah di Iran dilakukan sebagai pembenaran atas serangan nantinya yang akan dilakukan ke kota Rafah di Palestina oleh tantara penjajah Israel. Israel mengkampanyekan secara global bahwa kota Rafah memiliki brigade yang setia kepada Iran dan berpotensi menargetkan fasilitas nuklir Israel,” kata Samir Ragheb.

Samir Ragheb menyebut bahwa Israel telah mendirikan pintu penyeberangan baru di Zakim. Oleh karena itu, ia meyakini bahwa tidak akan ada penyeberangan Kerem Shalom atau penyeberangan darat di Rafah.

“Ada juga rencana untuk mengevakuasi penduduk sipil Palestina dengan aman dan memindahkan mereka ke Khan Yunis,” kata Samir Ragheb.

Hal ini setelah tersedianya 40.000 tenda yang diimpor dari China saat ini untuk menerima pengungsi dari Rafah di beberapa kamp pengungsi. Samir Ragheb menyatakan bahwa pada waktu ke depan kita akan menyaksikan peningkatan bantuan di Jalur Gaza melalui jembatan angkatan laut Amerika, yang waktunya akan ditentukan oleh Amerika Serikat.

“Nantinya siapa pun yang tetap tinggal di Rafah tidak akan menerima kompensasi finansial dan akan dianggap sebagai target militer pasukan penjajah Israel. Hitungan mundur menuju rencana invasi darat (Rafah) telah dimulai dan tidak ada kekebalan (keselamatan) bagi siapa pun yang menuju ke selatan Rafah,” kata Samir Ragheb.

Sementara itu, The Times of Israel melaporkan bahwa Amerika Serikat masih belum yakin dengan rencana Israel terkait serangan darat ke Rafah, setelah pertemuan virtual kedua mengenai berkas ini.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Jumat (19/04), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 34.012 orang dan 76.833  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 2 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Takut Serangan, Israel Nyatakan Permukiman Metulla sebagai Zona Militer Tertutup

Sebelumnya, Jerusalem Post juga melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan dari Iran terhadap target-target Israel dari Yaman atau Irak, pasca satu tahun pembunuhan Qassem Soleimani dan pemimpin Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis. Israel mengkonfirmasi bahwa tentara Israel saat ini dalam keadaan siaga maksimum dari serangan.