Rafah, SPNA – Militer Israel dilaporkan mulai melakukan operasi militer darat dan udara terhadap Rafah.
Dilansir Palinfo, Selasa (07/06/2024), tank Israel maju menuju perlintasan darat Rafah di selatan Jalur Gaza, dan melancarkan serangan artileri mematikan menghantam bangunan-bangunan warga Palestina di lokasi.
Sumber lokal mengatakan bahwa kendaraan militer Israel berdiri sekitar 200 meter dari perlintasan darat Rafah, di selatan Jalur Gaza, dan melakukan serangan menghancurkan di sekitar penyeberangan Rafah dan Kerem Abu Salem serta lingkungan Al-Salam dan Al-Jeneina, sementara serangan udara menargetkan lingkungan Al-Tanour di pusat kota Rafah.
Sumber-sumber medis melaporkan bahwa 11 orang gugur dan dievakuasi ke Rumah Sakit Kuwait di Rafah.
Selama beberapa jam terakhir, pasukan Israel melancarkan serangan brutal dari darat dan pemboman udara di wilayah timur kota Rafah di selatan Jalur Gaza.
Kota Rafah adalah tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Jalur Gaza yang terdampak perang sejak Israel melancarkan operasi darat ke Gaza pada tanggal 27 Oktober lalu.
Israel sebelumnya mengistruksikan warga di Gaza Utara dan Tengah untuk mengungsi ke Gaza di Selatan. Mereka mengklaim bahwa selatan adalah “daerah yang aman untuk pengungsi.” Dan hari ini Israel justru melakukan serangan brutal di wilayah tersebut.
Rafah adalah satu-satunya jalur penyelamat yang tersisa bagi warga Gaza, dan satu-satunya pelabuhan darat untuk membawa bantuan dan mengevakuasi korban. Serangan militer Israel di Rafah akan mengakibatkan warga Gaza kehilangan bantuan makanan dan medis.
Pendudukan Israel terus melakukan agresi darat, laut dan udara terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 34.735 warga, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, serta melukai 78.108 lainnya, sementara ribuan korban masih berada di bawah puing-puing bangunan.
(T.RS/S:Palinfo)