Gencatan Senjata Kandas, Serangan Militer Mematikan di Rafah Dimulai, 1.8 Juta Pengungsi Gaza dalam Ancaman Pembantaian Massal

Operasi militer Israel di Rafah, Jalur Gaza, melibatkan serangan darat dan udara yang mematikan terhadap bangunan dan warga Palestina. 11 orang dilaporkan tewas dan banyak yang terluka. Kota Rafah, sebagai tempat perlindungan terakhir bagi pengungsi, kini terancam, meningkatkan krisis kemanusiaan. Serangan ini memotong jalur penyelamat bagi warga Gaza dan menghambat bantuan kemanusiaan. Kekerasan yang berkelanjutan oleh Israel di Jalur Gaza telah menelan ribuan korban jiwa, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

BY 4adminEdited Tue,07 May 2024,07:00 AM
Asap mengepul menyusul serangan Israel setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di Rafah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. REUT

Rafah, SPNA – Militer Israel dilaporkan mulai melakukan operasi militer darat dan udara terhadap Rafah.

Dilansir Palinfo, Selasa (07/06/2024), tank Israel maju menuju perlintasan darat Rafah di selatan Jalur Gaza, dan melancarkan serangan artileri  mematikan menghantam bangunan-bangunan warga Palestina di lokasi.

Sumber lokal mengatakan bahwa kendaraan militer Israel berdiri sekitar 200 meter dari perlintasan darat Rafah, di selatan Jalur Gaza, dan melakukan serangan menghancurkan di sekitar penyeberangan Rafah dan Kerem Abu Salem serta lingkungan Al-Salam dan Al-Jeneina, sementara serangan udara menargetkan lingkungan Al-Tanour di pusat kota Rafah.

Sumber-sumber medis melaporkan bahwa 11 orang gugur dan dievakuasi ke Rumah Sakit Kuwait di Rafah.

Selama beberapa jam terakhir, pasukan Israel melancarkan serangan brutal dari darat dan pemboman udara di wilayah timur kota Rafah di selatan Jalur Gaza.

Kota Rafah adalah tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Jalur Gaza yang terdampak perang sejak Israel melancarkan operasi darat ke Gaza pada tanggal 27 Oktober lalu.

Israel sebelumnya mengistruksikan warga di Gaza Utara dan Tengah untuk mengungsi ke Gaza di Selatan. Mereka mengklaim bahwa selatan adalah “daerah yang aman untuk pengungsi.” Dan hari ini Israel justru melakukan serangan brutal di wilayah tersebut. 

Rafah adalah satu-satunya jalur penyelamat yang tersisa bagi warga Gaza, dan satu-satunya pelabuhan darat untuk membawa bantuan dan mengevakuasi korban. Serangan militer Israel di Rafah akan mengakibatkan  warga Gaza kehilangan bantuan makanan dan medis.

Pendudukan Israel terus melakukan agresi darat, laut dan udara terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 34.735 warga, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, serta melukai 78.108 lainnya, sementara ribuan korban masih berada di bawah puing-puing bangunan.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir
Putri penulis, Ghaida, bersama bibinya, Rayya, Musim Panas 2023 di Gaza.JPG

Opini: Di Rafah, Genosida Tahap Terakhir dan Paling Mematikan Sudah Dekat

Sejarah Rafah terbentang ribuan tahun, sebuah bukti kekayaan sejarah Palestina dan rakyatnya. Selama ribuan tahun, wilayah ini menjadi tempat peristirahatan dan pusat perdagangan bagi karavan dari seluruh Palestina yang melakukan perjalanan menuju Semenanjung Sinai dan seterusnya ke Mesir dan Afrika.