Al-Azhar Kutuk Serangan Israel di Penyeberangan Rafah

Al-Azhar memperingatkan rencana Israel di Rafah bertujuan untuk memperketat blokade terhadap dua juta penduduk sipil tak berdosa, membunuh, menangkap, mengurung, dan membuat mereka kelaparan dengan menutup jalur terakhir penduduk Palestina di Jalur Gaza ke dunia luar.

BY 4adminEdited Wed,08 May 2024,05:13 PM

Kairo, SPNA - Lembaga pendidikan dan keagamaan terbesar di Mesir, Al-Azhar Al-Sharif, pada Selasa (07/05/2024), mengutuk serangan tentara Israel terhadap penyeberangan Rafah Palestina  dan menekankan bahwa hal tersebut adalah kejahatan perang besar-besaran yang dilakukan di tengah diamnya sikap internasional dan ketidakberdayaan internasional untuk mencegah kejahatan seperti ini yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Al-Azhar memperingatkan rencana Israel di Rafah bertujuan untuk memperketat blokade terhadap dua juta penduduk sipil tak berdosa, membunuh, menangkap, mengurung, dan membuat mereka kelaparan dengan menutup jalur terakhir penduduk Palestina di Jalur Gaza ke dunia luar.

“Al-Azhar Al-Sharif mengutuk serangan Israel di penyeberangan darat Rafah. Israel mengabaikan semua tuntutan dan resolusi PBB dan internasional, untuk tidak menyerang kota Rafah, memperketat blokade di Jalur Gaza, dan mengisolasi Jalur Gaza sepenuhnya dengan menutup akses terakhirnya mereka dari dunia luar,” kata Al-Azhar Al-Sharif.

Al-Azhar Al-Sharif menyebut Israel melakukan kejahatan perang secara terang-terangan dan besar-besaran di hadapan seluruh dunia, selama lebih dari 200 hari berturut-turut.

“Pelanggaran Israel ini dilakukan di tengah sikap diam dunia internasional dan ketidakmampuan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada penjelasan atau pembenaran selain bahwa dunia kita telah diatur oleh hukum standar ganda dan hukum rimba, yang berdasar yang kuat memangsa yang lemah,” kata Al-Azhar Al-Sharif.

Al-Azhar Al-Sharif menyerukan kepada komunitas internasional, organisasi-organisasi internasional yang peduli dan semua pihak yang aktif untuk memikul tanggung jawab terhadap genosida brutal yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza setiap hari. Al-Azhar menyerukan dunia internasional untuk melkaukan intervensi dalam menghentikan kejahatan genosida Israel dan melakukan segala upaya untuk menyelesaikan masalah ini.

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Selasa (07/05), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 34.789  orang dan 78.204  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir