Yerusalem, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina, pada Selasa malam (11/06/2024), mengumumkan 12 penduduk Palestina dibunuh pasukan Israel di berbagai wilayah di Tepi Barat - dalam waktu kurang dari 48 jam, termasuk enam orang di kota Kafr Dan, sebelah barat Jenin, pada hari Selasa.
Aktivis Palestina menyebarkan video penarikan pasukan Israel dari kota Kafr Dan, pada Selasa malam, setelah menyerang dan membunuh enam penduduk Palestina, serta menyebabkan kehancuran besar di setidaknya dua rumah.
Aktivis juga berbagi cuplikan pasukan Israel membunuh seorang pemuda di kota Kafr Dan. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa ia sengaja ditembak meskipun tidak bersenjata dan telah meminta bantuan.
Massa dari kota Kafr Dan dan Jenin kemudian berpartisipasi dalam pemakaman para syuhada. Para pelayat meneriakkan slogan-slogan marah yang mengecam pembantaian Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina dan menyerukan tindakan perlawanan melawan penjajahan Israel.
Sejak agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober, tentara Israel telah meningkatkan operasi militer di Tepi Barat, yang membunuh 538 penduduk Palestina dan melukai 5.000 orang lainnya, termasuk di antaranya 660 anak-anak.
Sementara itu, sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Selasa (11/06), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 37.164 orang dan 84.832 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan. Sekitar 11.000 orang hilang, diperkirakan meninggal dunia di bawah reruntuhan rumah yang dibom oleh Israel.
Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,7 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
(T.FJ/S: Aljazeera)