Tentara Israel Lanjutkan Serangan dan Terus Bombardir Shujaiya di Kota Gaza

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (29/06), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 37.834 orang dan 86.858 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

BY 4adminEdited Mon,01 Jul 2024,02:46 PM

Gaza, SPNA - Tentara Israel mengintensifkan serangan dan pemboman di Shujaiya, pada Minggu (30/06/2024). Pesawat tempur Israel melakukan serangkaian pemboman di Shujaiya yang terletak di sebelah timur Kota Gaza.

Sebanyak 43 orang meninggal dunia dan 111 lainnya yang mengalami luka-luka tiba di rumah sakit dalam 24 jam terakhir, setelah tentara Israel melakukan tiga pembantaian di Jalur Gaza.

Ketika perang Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-268 pada hari Minggu, Israel meledakkan banyak rumah setelah pesawat tempur melancarkan serangan di Tal Al-Sultan, sebelah barat kota Rafah. Pesawat Israel juga menyerang kota Abasan dan Khuza’a, sebelah timur kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Berbagai wilayah di Jalur Gaza juga menyaksikan pertempuran sengit, ketika bentrokan terjadi antara kelompok pejuang Palestina dan tentara penjajah Israel pecah di sejumlah wilayah.

Setelah sesi penilaian kondisi lapangan di kota Rafah, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, menyatakan bahwa gerakan Hamas sudah kelelahan dan tidak dapat memulihkan diri. Ia menekankan bahwa tentara Israel akan terus bekerja sehingga Hamas dan pejuang Palestina lainnya tidak mampu membangun kembali kekuatannya.

Yoav Galant mengklaim bahwa semangat juang faksi-faksi perlawanan Palestina “sedang dihancurkan dan waktu bergerak melawan mereka”.

Israel terus melanjutkan perang genosidanya meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan dua resolusi yang menyeru Israel untuk segera menghentikan perang. Mahkamah Internasional juga memerintahkan Israel untuk mengakhiri invasi di Rafah, mengambil tindakan untuk mencegah belanjutnya genosida, dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza.

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza, di tengah bencana kelaparan yang semakin parah.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (29/06), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 37.834 orang dan 86.858 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar lebih 1,7 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir