Menteri Israel Seru Jajah Kembali Semenanjung Sinai di Mesir

Amihai Eliyahu mengakhiri postingannya dengan tautan ke situs web yang menjual barang-barang dengan slogan “Aneksasi Sekarang”. Ia menyerukan perluasan kedaulatan Israel hingga ke Sinai Mesir, Lebanon selatan, dan akhirnya Yordania.

BY 4adminEdited Thu,04 Jul 2024,04:34 PM

Tel Aviv, SPNA - Menteri Warisan Israel, Amihai Eliyahu, pada Rabu (03/07/2024), menyatakan hal yang kontroversi, di mana ia menyeru agar Israel kembali menganeksasi Semenanjung Sinai di Mesir.

Amihai Eliyahu menerbitkan kembali postingan blog yang mempromosikan penjualan barang yang menyerukan penjajahan dan aneksasi Semenanjung Sinai.

Selebaran tersebut menyerukan pembelian kaos yang dicetak dengan gambar yang seharusnya merupakan peta Israel, termasuk Tepi Barat, Gaza, dan Sinai, dan dengan slogan “Aneksasi Sekarang.”

“Pernahkah Anda melihat baju cantik ini?? Saya memesannya sekarang untuk seluruh keluarga! Rakyat menuntut pendudukan!” katanya dalam sebuah postingan.

Amihai Eliyahu mengakhiri postingannya dengan tautan ke situs web yang menjual barang-barang dengan slogan “Aneksasi Sekarang”. Ia menyerukan perluasan kedaulatan Israel hingga ke Sinai Mesir, Lebanon selatan, dan akhirnya Yordania.

Eliyahu adalah anggota Partai Kekuatan Yahudi, yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional, seorang ektremis sayap kanan, Itamar Ben-Gvir.

Dalam sejarahnya, Israel menduduki Semenanjung Sinai pada perang Timur Tengah tahun 1967, akan tetapi wilayah tersebut dikembalikan ke Mesir pada tahun 1982 berdasarkan perjanjian damai Camp David pada tahun 1979.

Sementara itu, sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza, di tengah bencana kelaparan yang semakin parah.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Rabu (03/07), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 37.953 orang dan 87.266 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar lebih 1,7 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)

 

leave a reply