Diblokade Yaman, Pelabuhan Eilat Israel Bangkrut dan Minta Bantuan Keuangan

Sejak November 2023, Yaman menegaskan bahwa tidak akan berhenti mencegah kapal Israel atau kapal yang menuju ke pelabuhan Israel melalui di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia, kecuali agresi dan blokade terhadap Palestina dihentikan.

BY 4adminEdited Sat,06 Jul 2024,04:13 PM

Tel Aviv, SPNA - Pelabuhan Eilat di Israel sedang mengalami kebangkrutan, di mana Otoritas Pelabuhan Eilat, sebagaimana dilansir Middle East Monitor, pada Rabu (03/07/2024), meminta pemerintah Israel untuk memberikan bantuan keuangan karena pelabuhan tersebut tidak aktif sejak Isael melancarkan perang genosida di Jalur Gaza dan Yaman memblokade jalur laut dengan melarang kapal merapat ke pelabuhan Israel.

“Pelabuhan tidak beroperasi selama delapan bulan akibat serangan, yang artinya tidak ada pendapatan,” kata Gideon Golber, Direktur Otoritas Pelabuhan Eilat dalam pertemuan dengan Komite Urusan Ekonomi Knesset pada hari Minggu (01/07).

Kapal-kapal yang menuju ke Eilat tidak dapat mengakses Laut Merah akibat militer Yaman, yang bersumpah akan menyerang setiap kapal yang berhubungan dengan Israel. Ini dilakukan untuk mendukung penduduk Palestina di Jalur Gaza.

Bukan hanya memblokade akses laut ke Israel, Umm Al-Rashrash (Eilat) juga mendapat serangan rudal dan drone dari Yaman.

Pada bulan Desember, Gideon Golber mengatakan bahwa terjadi penurunan operasi sebesar 85 persen sejak Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) memulai serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Ia mengindikasikan pada saat itu bahwa Pelabuhan Eilat mungkin perlu memberhentikan sementara karyawannya jika situasi terus berlanjut.

 Pada bulan Maret, manajemen pelabuhan mengumumkan bahwa berencana memecat setengah dari 120 karyawannya sebagai akibat penurunan tingkat operasional Pelabuhan Eilat.

Pelabuhan Eilat, pada umumnya menangani impor mobil dan ekspor kalium yang berasal dari Laut Mati, ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan pelabuhan Israel di Laut Mediterania di Haifa dan Ashdod, yang menangani hampir seluruh perdagangan negara tersebut.

Sejak November 2023, Yaman menegaskan bahwa tidak akan berhenti mencegah kapal Israel atau kapal yang menuju ke pelabuhan Israel melalui di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia, kecuali agresi dan blokade terhadap Palestina dihentikan.

Yaman menyerang semua kapal yang menuju ke Israel, terlepas apapun kewarganegaraannya, dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel. Yaman meyakinkan bahwa semua kapal yang menuju ke pelabuhan di seluruh dunia dapat berlayar dengan bebas, kecuali kapal yang menuju pelabuhan Israel.

Yaman meminta agar blokade Israel dibuka agar bantuan kemanusiaan dan medis dapat masuk sesuai kebutuhan penduduk Palestina yang saat ini masih terus dibombardir Israel. Selama Israel tidak menghentikan agresi di Jalur Gaza dan membuka Jalur Gaza agar bantuan dapat masuk, Yaman akan terus melakukan operasi melawan Israel dan sekutunya.

Operasi Yaman tersebut dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina, yang saat ini menjadi sasaran pembunuhan, penghancuran, dan blokade di Jalur Gaza, serta sebagai respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap Yaman.

(T.FJ/S: MEMO, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Antisipasi Serangan, Israel Kerahkan Kubah Besi di Eilat

Ketegangan antara Israel dan Iran dalam beberapa waktu terakhir ini semakin meningkat, karena pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh pada akhir November di ibukota Iran, Teheran, dan pejabat Iran menuduh Israel terlibat dalam pembunuhannya.