Yerusalem, SPNA - Israel membunuh tujuh penduduk Palestina, pada Jumat pagi (05/07/2024), setelah drone Israel yang membom sekelompok pemuda di kamp Jenin di utara Tepi Barat utara, termasuk mengepung sebuah rumah dan mengebomnya dengan rudal.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan tujuh syuhada dan satu korban luka parah dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin. Pada Jumat pagi, tentara penjajah Israel menyerbu kota Jenin dan mengepung sebuah rumah di “Harsh Al-Saada,” sebelah barat kota Jenin.
Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa tentara Israel menyerbu kota menggunakan sejumlah kendaraan militer, dari jalan “Haifa” dan “Nazareth”, dan mengepung rumah milik Ahmed Marwan Jum'a Al-Ghoul di “Harsh Al-Saada”, lalu membomnya dengan rudal.
Sejumlah sumber juga menyebutkan bahwa konfrontasi terjadi antara pemuda Palestina dan tentara penjajah Israel di sekitar rumah yang terkepung, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Ketegangan meningkat di berbagai kota, kamp pengungsi, dan desa-desa di Tepi Barat sejak pecahnya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Sejak itu, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina lebih dari 550 penduduk Palestina dibunuh Israel di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza, di tengah bencana kelaparan yang semakin parah.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Jumat (05/07), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 38.011 orang dan 87.445 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar lebih 1,7 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)