Begini Pembelaan Israel Terhadap Serangan di Kawasan Al-Mawasi yang Menewaskan 90 Warga Sipil Palestina

Halevi tidak menyebutkan besarnya korban jiwa warga sipil akibat serangan rudal Israel pada hari Sabtu, namun menekankan bahwa tidak ada tawanan Israel “yang terluka dalam serangan tersebut”.

BY 4adminEdited Mon,15 Jul 2024,01:39 PM

Gaza, SPNA - Kepala staf militer Israel Herzi Halevi membela serangan rudal terhadap pengungsi di wilayah al-Mawasi Gaza, dengan mengatakan operasi tersebut menargetkan dua pejabat Hamas dan menyalahkan 90 orang yang tewas dalam serangan terhadap Hamas.

Halevi tidak menyebutkan besarnya korban jiwa warga sipil akibat serangan rudal Israel pada hari Sabtu, namun menekankan bahwa tidak ada tawanan Israel “yang terluka dalam serangan tersebut”.

“Sangat penting bagi saya untuk menekankan hal ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara internasional militer Israel, Nadav Shoshani, juga membela serangan tersebut, yang ia gambarkan sebagai “serangan yang tepat dan berbasis intelijen”.

Shoshani juga menyalahkan Hamas atas warga sipil yang dibunuh oleh Israel di “wilayah kemanusiaan” di al-Mawasi, yang menurutnya telah “dieksploitasi” oleh Hamas untuk “terus beroperasi”.

Lebih dari 90 warga Palestina tewas dan banyak yang terluka dalam serangan militer Israel di Al-Mawasi, yang terletak di sebelah barat Khan Younis di Jalur Gaza selatan, kata sumber medis kepada Al Jazeera.

Serangan pada hari Sabtu (13/07/2024) oleh pesawat tempur Israel menargetkan tenda-tenda yang menampung pengungsi Palestina dan unit penyulingan air di daerah yang menurut juru bicara pertahanan sipil Gaza kepada Al Jazeera ditetapkan sebagai “zona aman” oleh militer Israel.

Gambar dari lokasi kejadian menunjukkan warga Palestina berusaha menyelamatkan orang-orang dari bawah reruntuhan, termasuk anak-anak dan paramedis di antara mereka yang terluka.

(T.HN/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir

Investigasi Ungkap Israel Tahu Serangan Hamas 7 Oktober, Begini Ceritanya

Pejabat senior di tubuh militer Israel mengadakan konsultasi yang mendesak pada malam hari sebelum serangan Badai Al-Aqsha terjadi. Namun, tidak ada satu pun pejabat militer yang memperingatkan penyelenggara atau peserta festival musik dan bahkan ketika serangan terjadi, selama 9 jam tidak ada tim militer yang datang untuk menyelamatkan mereka.