Laporan UNRWA: Sekolah dan Tempat Penampungan Pengungsi Palestina Jadi Sasaran Serangan Brutal Israel

Philippe Lazzarini, Komisioner Jenderal UNRWA, mengutuk Israel karena melanggar hukum perang dengan menargetkan sekolah, pusat penampungan pengungsi, dan rumah sakit di Jalur Gaza. Lazzarini mengungkapkan bahwa setidaknya delapan sekolah, termasuk enam yang berafiliasi dengan UNRWA, telah diserang dalam sepuluh hari terakhir. Anas Hamdan, dari UNRWA Gaza, menambahkan bahwa lebih dari 539 orang tewas di pusat-pusat penampungan pengungsi yang diserang. Serangan ini menunjukkan ketidakhormatan Israel terhadap perlindungan fasilitas kemanusiaan, menyebabkan kerusakan besar dan mengancam keselamatan warga sipil yang mencari perlindungan.

BY 4adminEdited Thu,18 Jul 2024,06:13 PM
Rumah Sekolah PBB di Gaza.PNG

Jalur Gaza, SPNA - Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa semua aturan perang telah dilanggar di Jalur Gaza, seperti yang dilakukan Israel yang menargetkan sekolah, tempat penampungan pengungsi bahkan rumah sakit.

Lazzarini menegaskan bahwa pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan di Gaza terus berlanjut tanpa henti. Dia mengindikasikan bahwa setidaknya delapan sekolah telah menjadi sasaran di Gaza selama sepuluh hari terakhir, termasuk enam sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA, Al Jazeera melaporkan, Rabu (17/07/2024).

Sementara itu Anas Hamdan, Pelaksana Tugas Direktur Kantor Media UNRWA di Gaza, mengatakan bahwa Israel mengabaikan hukum kemanusiaan dengan menargetkan pusat-pusat penampungan pengungsi UNRWA di Jalur Gaza.

Dalam interview dengan Al Jazeera, Hamdan membenarkan bahwa setidaknya 539 orang gugur saat mereka mencari perlindungan di pusat-pusat penampungan pengungsi UNRWA.

Foto-foto yang kita lihat dari operasi pengeboman ini mencerminkan besarnya bencana yang menimpa Gaza dan kerusakan yang disebabkan pada fasilitas-fasilitas milik UNRWA. Meskipun fasilitas-fasilitas tersebut dilindungi oleh hukum kemanusiaan yang menyediakan layanan untuk Masyarakat tertindas, namun fasilitas tersebut tidak selamat dari kebrutalan Israel.

Kami melihat warga sipil dalam jumlah besar berlindung di sekolah-sekolah ini, meskipun sebagian telah hancur. Sekolah-sekolah ini selalu menjadi simbol keselamatan bagi warga sipil, terutama dalam agresi sebelumnya. Namun, hari ini, yang kita saksikan adalah sebaliknya. Israel mengabaikan hukum kemanusiaan, dan melakukan pengeboman terhadap sekolah-sekolah ini secara rutin.

Dia juga menyatakan bahwa meskipun sekolah-sekolah tersebut sebagian telah hancur, mereka tetap menjadi tempat berlindung bagi banyak warga sipil. “Sekolah-sekolah UNRWA, yang biasanya menjadi simbol keselamatan bagi warga sipil selama konflik sebelumnya, kini menjadi target rutin serangan, ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional,” tegasnya.

(T.RS/S:Al Jazeera)

 

 

leave a reply
Posting terakhir

Laporan: Israel Ubah Tempat Pengungsian di Sekolah PBB Jadi Pusat Eksekusi Kejahatan

Setelah menjadikan sekolah sebagai barak militer, Israel melanjutkan kejahatan keempat terhadap sekolah tempat-tempat penampungan pengungsi yaitu menghancurkan gedung sekolah tersebut. Israel dengan sengaja menanam bahan peledak dan menghancurkan total gedung tersebut, seperti ketika Israel menghancurkan sebuah sekolah pada tanggal 12 Desember di dekat Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, utara Jalur Gaza.