Israel Sampaikan ke Amerika Rencana Invasi Darat Lawan Hizbullah di Selatan Lebanon

Amerika akan diminta untuk meningkatkan bantuan di Timur Tengah jika Israel memulai operasi darat melawan Hizbullah. Israel menginginkan komitmen dari Washington bahwa “jika kesepakatan tercapai dengan Lebanon, Israel akan mampu menanggapi pelanggaran yang dilakukan Hizbullah.”

BY 4adminEdited Fri,19 Jul 2024,03:02 AM

Gaza, SPNA - Kepala Staf tentara Israel, Herzi Halevy dan Komandan Komando Utara, Mayor Jenderal Uri Gordin, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Kamis (18/07/2024), menyampaikan kepada Komandan Komando Pusat Amerika Serikat rencana invasi darat tentara penjajah Israel di selatan Lebanon.

Media Israel, Bhol, melaporkan bahwa rencana tersebut telah disampaikan kepada komandan Komando Pusat AS, Jenderal Michael Corella, dalam bentuk peta.

Menurut laporan tersebut, pesan yang dikirim para pejabat senior militer Israel kepada Amerika adalah bahwa tentara Israel secara serius mempersiapkan manuver darat serta meningkatkan peralatan melawan Hizbullah untuk membawa perdamaian ke utara Israel, yang akan memungkinkan pemukim Israel untuk kembali ke rumah mereka.

Herzi Halevy dan Uri Gordin memberi pengarahan kepada jenderal senior tersebut mengenai perjuangan saat ini melawan Hizbullah, para pejabat yang tersingkir, serta upaya Iran untuk mempersenjatai kelompok bersenjata di Suriah, Irak, dan Yaman.

Amerika akan diminta untuk meningkatkan bantuan di Timur Tengah jika Israel memulai operasi darat melawan Hizbullah. Israel menginginkan komitmen dari Washington bahwa “jika kesepakatan tercapai dengan Lebanon, Israel akan mampu menanggapi pelanggaran yang dilakukan Hizbullah.”

Laporan tersebut menjelaskan bahwa tentara Israel menekankan pentingnya Tel Aviv untuk berbagi rencana dengan Amerika sebagai bagian dari kerja sama strategis mereka.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, mengatakan bahwa tentara Israel siap melancarkan serangan mendadak dan cepat ke Lebanon setiap saat.

“Kami melancarkan perang terbatas di utara dengan Lebanon dan kami menggunakan sebagian kecil kekuatan tentara Israel, akan tetapi keadaan bisa berubah dalam sekejap dari upaya besar di Jalur Gaza menjadi upaya besar di utara. dengan front Lebanon, dan langkah ini akan terjadi dengan cepat, tiba-tiba dan sangat tajam,” tegasnya.

Sejumlah pejabat Israel telah lebih dari satu kali mengisyaratkan kemungkinan pecahnya perang dengan Hizbullah akibat eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi di perbatasan dengan Lebanon.

Daerah perbatasan di Lebanon Selatan telah menyaksikan ketegangan keamanan, baku tembak, dan pemboman rudal antara tentara Israel dan Hizbullah sejak Hamas melancarkan Operasi “Badai Al-Aqsha” pada 7 Oktober 2023 dan Israel menyatakan perang terhadap Gaza.

Hizbullah beberapa kali menegaskan bahwa selama Israel masih belum menghentikan perang dan genosida di Jalur Gaza, maka serangan dan perang dari Hizbullah Lebanon tidak akan berhenti.

Sebelum perang Gaza, kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza diperkirakan memiliki sekitar 30.000 roket, sebagian besar tidak terarah. Hizbullah, sebaliknya, diperkirakan memiliki antara 100.000 dan 150.000 roket dan peluru kendali, beberapa di antaranya mampu menyerang sasaran jauh di wilayah Israel secara akurat.

“Ancaman Israel untuk mempersiapkan rencana militer untuk menyerang Lebanon bukanlah hal baru dan terdapat ribuan bukti pelanggaran Israel terhadap perbatasan, perairan, dan langit Lebanon,” kata sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah.

Kelompok perlawanan Islam di Lebanon akan bertindak, seperti yang mereka lakukan di masa lalu, berdasarkan prinsip membela tanah air Lebanon dan pembebasan wilayah-wilayah yang diduduki Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic, Almayadeen)

leave a reply
Posting terakhir

Hizbullah Serang 5 Lokasi Militer Israel di Selatan Lebanon

Daerah perbatasan di Lebanon Selatan telah menyaksikan ketegangan keamanan, baku tembak, dan pemboman rudal antara tentara Israel dan Hizbullah sejak Hamas melancarkan Operasi “Badai Al-Aqsha” pada 7 Oktober 2023 dan Israel menyatakan perang terhadap Gaza.