Israel Bom Rumah Sakit Lapangan Gaza dan Bantai Puluhan Pengungsi Palestina

Setelah pembantaian penduduk sipil Palestina terbaru tersebut, tentara penjajah Israel mengklaim bahwa serangan terhadap rumah sakit tersebut menargetkan “pusat komando dan kendali Hamas”. Sebuah klaim yang sering disampaikan tentara penjajah Israel yang tidak pernah terbukti hanya untuk membenarkan pembunuhan penduduk sipil dan pemboman terhadap fasilitas kemanusiaan.

BY 4adminEdited Mon,29 Jul 2024,08:37 AM

Gaza, SPNA - Sejumlah jet tempur Israel, pada Sabtu (27/07/2024), melancarkan serangan udara terhadap sebuah sekolah khusus perempuan di Deir Al-Balah, daerah tengah Jalur Gaza, yang sedang digunakan sebagai rumah sakit lapangan. Serangan ini membunuh 30 penduduk Palestina dan melukai puluhan lainnya.

Setelah pembantaian penduduk sipil Palestina terbaru tersebut, tentara penjajah Israel mengklaim bahwa serangan terhadap rumah sakit tersebut menargetkan “pusat komando dan kendali Hamas”. Sebuah klaim yang sering disampaikan tentara penjajah Israel yang tidak pernah terbukti hanya untuk membenarkan pembunuhan penduduk sipil dan pemboman terhadap fasilitas kemanusiaan.

“Hal yang terjadi di Deir Al-Balah merupakan kelanjutan dari rencana genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel. Kami menyetujui usulan serius dari para mediator, tetapi penjajah (Israel) tidak ingin menghentikan agresinya. Penjajah (Israel) mencoba menekan gerakan perlawanan dengan meningkatkan operasi militernya,” kata petinggi Hamas, Osama Hamdan.

Tel Aviv juga mengklaim bahwa “sejumlah langkah” telah diambil untuk menghindari terjadinya korban jiwa penduduk sipil, termasuk penggunaan pengawasan udara dan intelijen.

“Sejak dimulainya operasi militer Israel di wilayah Khan Yunis, kita berbicara tentang sekitar 170 orang yang telah menjadi syuhada dan ratusan orang yang terluka," kata juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal.

Menurut PBB, sekitar 182.000 orang mengungsi dari tengah dan timur Khan Yunis tengah antara hari Senin dan Kamis, sementara ratusan orang masih tinggal di Khan Yunis.

“Orang-orang yang berhasil dievakuasi berada di jalan; mereka tidak punya waktu untuk mengumpulkan barang-barang mereka. Mereka menderita karena panas, penyakit yang menyebar, dan kondisi higienis yang buruk yang menyebabkan ruam kulit dan masalah lainnya,” kata wartawan Al-Jazeera, Hind Khoudary, yang melaporkan dari Deir el-Balah.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), pada hari Senin (22/07), memperingatkan dalam laporan situasi bahwa “hingga 22 Juli, hampir 83 persen tempat di Jalur Gaza telah ditempatkan di bawah perintah evakuasi atau ditetapkan sebagai ‘zona terlarang’ oleh militer Israel”.

"Perintah evakuasi yang sering dan serangan pemboman yang tiada henti terus menghancurkan sistem kesehatan Gaza dan membuat populasi yang terus mengungsi semakin sulit untuk mengakses layanan penting, khususnya orang-orang yang menderita penyakit kronis,” tulis laporan OCHA, bertepatan dengan merebaknya virus polio di Jalur Gaza yang telah hancur itu.

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel terus melanjutkan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.

Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Penduduk Palestina di Jalur Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan dan Kesehatan yang memprihatinkan.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Minggu (28/07), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 39.324 orang dan 90.830  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, sekitar 90 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: The Cradle, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Setelah Rumah Sakit Al-Shifa, Israel Kepung dan Paksa Evakuasi 2 Rumah Sakit Lainnya di Jalur Gaza

Tentara Israel telah mengakui bahwa mereka telah membunuh 90 orang selama operasi militer yang sedang berlangsung di Rumah Sakit Al-Shifa. Sebuah komite internasional harus dibentuk untuk menyelidiki kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan Israel sebagai bagian dari kejahatan genosida, yang mencakup pembunuhan terencana dan eksekusi terhadap penduduk sipil yang berada di luar proses hukum dan peradilan.