Washington, SPNA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden merubah nada bicaranya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai negosiasi pertukaran tahanan. Menurut laporan dari saluran TV Israel Channel 12, Biden secara tegas meminta Netanyahu untuk “berhenti menipunya”.
Melalui sambungan telepon, Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada Biden bahwa kemajuan sedang dicapai dalam negosiasi dan meminta agar tim AS dikirim untuk menindaklanjuti detailnya. Namun, Biden merespon dengan keras, “Berhenti menipuku.”
Menurut Jerusalem Post, Biden dan pejabat tinggi AS merasa frustrasi dengan operasi pembunuhan Israel di Beirut dan Teheran yang dianggap tidak dikomunikasikan dengan baik oleh Netanyahu. Biden sebelumnya mendapat kesan bahwa Netanyahu akan fokus mencapai kesepakatan mengenai Gaza.
Perselisihan Internal
Di dalam Israel sendiri, ketegangan juga meningkat antara Netanyahu dan para pemimpin keamanan terkait kesepakatan pertukaran tahanan. Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, menegaskan bahwa ada kondisi tertentu untuk pertukaran tahanan dan menyarankan agar negosiasi dilakukan untuk hasil terbaik.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mendukung Halevi, menambahkan bahwa kesepakatan tersebut adalah kesempatan strategis dan tidak boleh ditunda dengan alasan keamanan yang tidak relevan.
Mantan Perdana Menteri Ehud Barak menuduh Netanyahu tidak memahami situasi dan membahayakan nyawa sandera. Netanyahu dengan sengaja “buang-buang waktu” dan tidak akan menghasilkan kemajuan nyata.
Respons Netanyahu: “Jangan Ikut Campur!”
Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengeluarkan pernyataan bahwa Israel mengharapkan Amerika Serikat untuk tidak campur tangan dalam kebijakan domestik mereka.
Netanyahu menegaskan bahwa tidak ada syarat baru yang ditambahkan pada rencana pertukaran yang diajukan pada 27 Mei lalu, yang fokus pada pembebasan sandera hidup dan kontrol terhadap Jalur Philadelphia demi mencegah masuknya Hamas dan senjata ke Gaza Utara.
(T.RS/S: RT Arabic)