Jalur Gaza, SPNA - Tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza terus berlanjut dan menelan puluhan ribu korban jiwa. Setidaknya 16.400 anak-anak Gaza dilaporkan gugur sejak Israel melancarkan kampanye militer pada 7 Oktober 2023.
Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Anadolu Agency, Senin (19/08/2024), melaporkan bahwa diantara anak-anak yang menjadi korban, 115 diantaranya adalah bayi yang turut menjadi korban keganasan serangan brutal Israel.
Selain itu, Thawabteh mengungkapkan bahwa 35 anak Palestina meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi yang diperparah oleh blokade ketat yang diberlakukan Israel di wilayah tersebut.
“Setidaknya 3.500 anak di Gaza kini berada di ambang kematian akibat kelaparan dan malnutrisi, di bawah tekanan dan pembatasan ketat terhadap distribusi bantuan makanan ke Gaza,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi, ia menyatakan bahwa lebih dari 17.000 anak-anak telah kehilangan orang tua yang dibunuh dengan kejam oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal perang.
PBB dan berbagai lembaga internasional telah berulang kali memperingatkan dampak psikologis yang mengerikan terhadap anak-anak Palestina akibat tindakan brutal Israel di Gaza. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan militernya, yang telah menyebabkan kehancuran luas di Gaza.
Sejak awal serangan, lebih dari 40.130 warga Palestina gugur, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak dan lebih dari 92.740 lainnya mengalami luka-luka. Gaza kini berada di ambang kehancuran total, dengan blokade yang terus memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut dan menyebabkan krisis pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
(T.RS/S: Anadolu Agency)