Gaza Bersimbah Darah: Serangan Israel Bunuh 16.400 Anak-anak

Tragedi kemanusiaan di Gaza telah menelan puluhan ribu korban jiwa, termasuk 16.400 anak-anak sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023. Kondisi ini diperparah oleh blokade yang menyebabkan krisis kelaparan dan malnutrisi. Lebih dari 17.000 anak kehilangan orang tua mereka, sementara PBB telah memperingatkan dampak psikologis yang mengerikan. Meski ada seruan gencatan senjata, serangan Israel tetap berlanjut, membawa Gaza ke ambang kehancuran total.

BY 4adminEdited Tue,20 Aug 2024,08:54 AM

Jalur Gaza, SPNA - Tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza terus berlanjut dan menelan puluhan ribu korban jiwa. Setidaknya 16.400 anak-anak Gaza dilaporkan gugur sejak Israel melancarkan kampanye militer pada 7 Oktober 2023.

Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Anadolu Agency, Senin (19/08/2024), melaporkan bahwa diantara anak-anak yang menjadi korban, 115 diantaranya adalah bayi yang turut menjadi korban keganasan serangan brutal Israel.

Selain itu, Thawabteh mengungkapkan bahwa 35 anak Palestina meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi yang diperparah oleh blokade ketat yang diberlakukan Israel di wilayah tersebut.

“Setidaknya 3.500 anak di Gaza kini berada di ambang kematian akibat kelaparan dan malnutrisi, di bawah tekanan dan pembatasan ketat terhadap distribusi bantuan makanan ke Gaza,” ungkapnya.

Lebih jauh lagi, ia menyatakan bahwa lebih dari 17.000 anak-anak telah kehilangan orang tua yang dibunuh dengan kejam oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal perang.

PBB dan berbagai lembaga internasional telah berulang kali memperingatkan dampak psikologis yang mengerikan terhadap anak-anak Palestina akibat tindakan brutal Israel di Gaza. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan militernya, yang telah menyebabkan kehancuran luas di Gaza.

Sejak awal serangan, lebih dari 40.130 warga Palestina gugur, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak dan lebih dari 92.740 lainnya mengalami luka-luka. Gaza kini berada di ambang kehancuran total, dengan blokade yang terus memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut dan menyebabkan krisis pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

(T.RS/S: Anadolu Agency)

 

leave a reply
Posting terakhir
Ilustrasi pembantaian massal di Rafah yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel

Rafah Bersimbah Darah, Serangan Udara Israel Membantai Warga Palestina yang Berlindung di Tenda Pengungsian

Sekitar 35 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi di Rafah, Jalur Gaza, pada Senin dini hari. Serangan ini menghancurkan banyak tenda dan menyebabkan luka bakar parah pada korban, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Serangan ini terjadi di wilayah Tel Sultan, yang dianggap aman oleh Israel. Pemerintah Palestina mendesak Mahkamah Internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk mengejar penjahat perang Israel dan membuka perbatasan Rafah guna merawat korban luka. Hamas dan Gerakan Jihad Islam mengecam keras serangan tersebut, sementara Israel menyatakan sedang menyelidiki detail serangan ini.

Sumber Gambar: Ahmad GHARABLI / AFP

Ramadan di Palestina Bersimbah Darah, Salah Siapa?

Tahun ini, Israel-Palestina kembali memanas. Berawal dari bentrokan di Masjid Al-Aqsa dan berujung agresi Israel atas Jalur Gaza. Meski gencatan senjata berhasil dicapai setelah 11 hari aksi baku serang antara Gaza dan Israel, namun pertanyaan “Mengapa konffik di kawasan ini terus berlangsung?” dan “Siapa yang patus dipersalahkan?” masih terus bergaung.