Israel Bunuh 564 Penduduk Lebanon Sejak 8 Oktober

Hizbullah beberapa kali menegaskan bahwa selama Israel masih belum menghentikan perang dan genosida di Jalur Gaza, maka serangan dan perang dari Hizbullah Lebanon tidak akan berhenti.

BY 4adminEdited Mon,26 Aug 2024,07:12 PM

Beirut, SPNA - Kementerian Kesehatan Lebanon, pada Kamis (22/08/2024), merilis angka terbarunya terkait jumlah penduduk Lebanon yang meninggal dunia dan terluka akibat serangan Israel sejak dimulainya perang dengan Hizbullah pada 8 Oktober 2023.

Hingga tanggal 20 Agustus, serangan Israel telah membunuh 564 penduduk Lebanon dan melukai 1.848 lainnya, di mana sebanyak 678 dari korban luka memerlukan perawatan di rumah sakit.

Data statistik kementerian melaporkan bahwa 84 persen korban adalah laki-laki dan 93 persen adalah warga negara Lebanon, dengan 53 persen berusia antara 25 dan 44 tahun.

Mengutip angka dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), yang melaporkan bahwa sebanyak 110.099 warga negara Lebanon telah mengungsi dari wilayah perbatasan di selatan yang bebatasan langsung dengan Israel.

Minggu lalu, pasukan Israel membantai sedikitnya 13 orang, termasuk seorang ibu dan dua anaknya, dalam serangan udara di Provinsi Nabatieh di selatan Lebanon, sementara lima orang lainnya mengalami luka-luka.

Menurut analisis oleh Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED), tentara Israel telah melancarkan 6.142 serangan di wilayah Lebanon dari 7 Oktober hingga 21 Juni.

Israel telah melancarakan 300 serangan terhadap Aita Al-Shaab, sebuah desa yang terletak satu kilometer dari perbatasan dengan Israel. Ketika perang Israel-Hizbullah tahun 2006, serangan terhadap des aini mengakibatkan 85 rumah hancur.

Kota-kota lain yang secara rutin menjadi sasaran tentara Israel termasuk Ras Al-Naqoura dengan 246 serangan0, yang menjadi markas besar Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL); desa selatan Hula dengan 219 serangan, tempat tentara Israel membantai puluhan laki-laki tak bersenjata antara 31 Oktober dan 1 November 1948; Kfar Shuba dengan 218 serangan, desa terbesar kedua di selatan Lebanon; dan desa Kfar Kila dengan 209 serangan.

Meskipun sebagian besar serangan Israel terkonsentrasi di dan sekitar desa-desa selatan ini, pesawat nirawak dan jet Israel telah menyerang kota Tyre dan Saida beberapa kali, serta sejumlah lokasi di Lembah Bekaa di utara Lebanon.

Israel hampir setiap hari melakukan serangan udara baik menggunakan rudal yang ditemakkan dari pesawat, penembakan artileri, dan bom fosfor putih secara sembarangan. Serangan ini telah membuat sebagian besar zona perbatasan sepanjang lima kilometer itu “tidak dapat dihuni”.

Daerah perbatasan di selatan Lebanon telah menyaksikan ketegangan keamanan, baku tembak, dan pemboman rudal antara tentara Israel dan Hizbullah satu hari setelah Hamas melancarkan Operasi “Badai Al-Aqsha” pada 7 Oktober 2023 dan Israel melakukan perang genosida terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza.

Hizbullah beberapa kali menegaskan bahwa selama Israel masih belum menghentikan perang dan genosida di Jalur Gaza, maka serangan dan perang dari Hizbullah Lebanon tidak akan berhenti.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Kamis (22/08), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 40.256 orang dan 93.144 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan. Lebih 10.000 orang dinyatakan hilang, di tengah kerusakan besar-besaran pada bidang kesehatan dan infrastruktur, serta krisis kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak.

Sementara itu, kekejaman Israel juga meningkat di Tepi Barat termasuk Yerusalem timur, di mana 632 penduduk Palestina dibunuh Israel, termasuk 140 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, sekitar 90 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: The Cradle, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir
​​Israel menyerang daerah Lebanon Selatan dengan bom fosfor putih yang sangat dilarang internasional.

Sejak 8 Oktober, Israel Bunuh Ratusan Penduduk Lebanon

Data yang dipublikasikan di situs kementerian menunjukkan bahwa 87 persen korban adalah laki-laki, 96 persen adalah warga negara Lebanon, dan 57 persen penduduk berusia antara 25 dan 44 tahun. Sebanyak 16 persen korban akibat terkena paparan bahan kimia, dalam banyak kasus terkena fosfor putih.