Serangan Israel ke Tepi Barat, Pengacara Palestina: “Tidak Ada yang Melindungi Warga Palestina”

“Sangat menakutkan menjadi warga Palestina, dan sangat menakutkan menjadi warga Palestina yang tahu bahwa Israel dapat melakukan apa pun yang diinginkannya.”

BY 4adminEdited Thu,29 Aug 2024,04:10 PM

Tepi Barat, SPNA - Diana Buttu, seorang pengacara Palestina, mengatakan bahwa tidak mengherankan bahwa pasukan Israel sekarang menyerang Tepi Barat yang diduduki.

“Lihat, ketika Anda melihat apa yang telah terjadi di Israel dan fakta bahwa Israel dibiarkan lolos dari genosida selama hampir 11 bulan … dengan sangat sedikit kecaman dari masyarakat internasional, tentu saja mereka akan mengalihkan perhatian mereka ke Tepi Barat,” katanya kepada Al Jazeera. “Tujuan mereka adalah untuk mencoba menyingkirkan sebanyak mungkin warga Palestina.”

Buttu menambahkan bahwa kurangnya dukungan dari masyarakat internasional berarti bahwa hanya ada sedikit dukungan untuk “hak perlawanan” warga Palestina.

“Sangat menakutkan menjadi warga Palestina, dan sangat menakutkan menjadi warga Palestina yang tahu bahwa Israel dapat melakukan apa pun yang diinginkannya dan secara harfiah, secara harfiah, lolos begitu saja,” katanya. “Tidak ada seorang pun … yang melindungi warga Palestina.”

Serangan Israel Ke Tepi Barat

Ratusan tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki di Jenin, Tulkarem, dan kamp pengungsi Far’a dekat Tubas, pada Rabu (28/08/2024).

Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina dalam apa yang disebut sebagai serangan terbesar Israel di sana dalam 20 tahun terakhir karena mereka mengklaim bahwa mereka menargetkan "teroris bersenjata yang menjadi ancaman bagi pasukan keamanan".

Presiden Otoritas Palestina (PA) mengutuk serangan Israel dan memperingatkan bahwa serangan itu dapat mengakibatkan hasil yang "mengerikan dan berbahaya". Presiden PA Mahmoud Abbas kembali lebih awal dari kunjungannya ke Arab Saudi.

Serangan Israel terhadap kamp-kamp pengungsi dan kota-kota di Tepi Barat terjadi hampir setiap hari dan telah meningkat sejak 7 Oktober. Skala serangan saat ini menimbulkan pertanyaan tentang waktu dan motifnya.

7 Oktober adalah tanggal ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa, yang menewaskan 1.139 orang di Israel selatan dan menyebabkan sekitar 240 orang ditawan.

Sejak itu, Israel telah menewaskan sedikitnya 40.534 orang dan melukai 93.778 lainnya di Gaza.

Israel telah menewaskan 662 warga Palestina dan melukai sekitar 5.400 orang di Tepi Barat selama periode yang sama.

(T.HN/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir