Koridor Philadelphia Menjadi Penghalangan Gencatan Senjata, Mengapa Ogah Dilepaskan Netanyahu?

Koridor Philadelphia adalah jalur sempit di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, termasuk penyeberangan Rafah, yang dikuasai Israel kembali pada Mei lalu setelah sebelumnya dijadikan zona demiliterisasi. Perjanjian Camp David 1979 memperbolehkan Israel menempatkan pasukan di koridor ini tanpa senjata berat, namun tanggung jawab keamanan diambil alih oleh Mesir dan Otoritas Palestina. Setelah Hamas menguasai Gaza pada 2007, situasi berubah, dan tahun ini Israel kembali menguasai koridor tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertekad mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia untuk mencegah suplai senjata ke Hamas, meskipun langkah ini memicu ketegangan dengan Mesir dan menyulitkan negosiasi gencatan senjata. Penemuan enam sandera Israel yang terbunuh baru-baru ini memperburuk kemarahan di Israel terhadap pemerintah. Para mediator dari Mesir, AS, dan Qatar sedang mencari solusi alternatif, namun Netanyahu tetap pada pendiriannya, menegaskan kontrol koridor sebagai kunci keamanan

BY 4adminEdited Thu,05 Sep 2024,04:59 AM
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan peta Koridor Philadelpia dalam konferensi pers di kantor Pers Pemerintah, Rabu, 4 September 2024. Kredit: AP/Abir Sultan

Jalur Gaza, SPNA - Koridor Philadelphia adalah jalur sempit sepanjang 14 kilometer dan lebar 100 meter yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir, termasuk penyeberangan Rafah. Setelah Israel menarik pasukan dan pemukimannya dari Gaza pada 2005, wilayah ini dijadikan zona demiliterisasi.

Perjanjian perdamaian Camp David tahun 1979 antara Israel dan Mesir memperbolehkan Israel menempatkan sejumlah pasukan di koridor tersebut, namun tanpa senjata berat. Setelah penarikan pasukan Israel, tanggung jawab keamanan dialihkan ke Mesir dan Otoritas Palestina, dengan dukungan 750 polisi Mesir untuk mencegah penyelundupan. Namun, situasi berubah setelah Hamas mengambil alih Gaza pada 2007.

Tahun ini, Israel kembali menguasai koridor Philadelpia pasca serangan besar-besaran yang mencapai Rafah pada Mei lalu.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bertekad untuk tetap mengendalikan Koridor Philadelphia, termasuk penyeberangan Rafah, setelah mendudukinya kembali pada Mei lalu.

Langkah ini memicu kekhawatiran di Mesir dan berdampak besar pada diplomasi kawasan, terutama dalam negosiasi yang telah lama mandek terkait gencatan senjata dengan Hamas dan pembebasan sandera Israel. Pasukan IDF mengklaim telah menemukan banyak terowongan di sekitar koridor dalam operasi militer mereka.

Netanyahu diketahui sudah lama berniat merebut Koridor Philadelphia, bahkan sebelum pasukan Israel menguasai koridor ini, Netanyahu sudah menyatakan pada Januari lalu, tiga bulan setelah perang Gaza dimulai, bahwa Israel akan mengontrol perbatasan Gaza-Mesir.

Langkah Netanyahu memasukkan kontrol Israel atas Koridor Philadelphia dan Koridor Netzarim (jalur strategis yang membelah Gaza) saat negosiasi gencatan senjata dengan Israel hampir ditandatangani, membuat Hamas menolak rencana tersebut.

Penemuan jasad enam sandera Israel di sebuah terowongan pada akhir pekan lalu, memicu gelombang kemarahan di Israel. Banyak yang merasa bahwa pemerintah mengabaikan mereka yang masih ditahan oleh Hamas.

Pada hari Senin, Netanyahu menolak seruan agar Israel melonggarkan tuntutannya untuk mempertahankan pasukan IDF di Koridor Philadelpia sebagai syarat kesepakatan gencatan senjata. Netanyahu berdalih bahwa kontrol atas Koridor ini penting untuk mencegah Hamas mendapat suplai senjata.

Beberapa ahli menyarankan penggunaan teknologi seperti pengawasan dan sensor tanah untuk mencegah Hamas membangun kembali terowongan dan menyelundupkan senjata. Tapi, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa kemauan politik dari Kairo untuk menindak penyelundupan di sisi Mesir sering menjadi faktor penentu, dan ini kadang lemah, menyebabkan masalah di kedua sisi perbatasan. Mediator dari Mesir, AS, dan Qatar sedang bekerja di belakang layar untuk menemukan solusi alternatif yang bisa diterima semua pihak.

Koridor Philadelphia saat ini menjadi salah satu isu panas dalam diskusi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Netanyahu tetap ngotot bahwa kontrol atas koridor ini adalah kunci bagi keamanan Israel, namun banyak yang khawatir langkah ini justru bisa memperpanjang konflik dan memperburuk situasi diplomatik di kawasan tersebut.
 

(T.RS/S:TheGuardian)

leave a reply
Posting terakhir
Presiden Biden mempresentasikan roadmap untuk mencapai perdamaian di Gaza, Jum’at (31/05/2024, kredit: Aljazeera)

Biden Umumkan Strategi Gedung Putih Mengakhiri Perang Berdarah di Gaza; Hamas Buka Jalan, Netanyahu Ogah-Ogahan

Presiden AS Joe Biden mengumumkan tiga fase skema perjanjian untuk mengakhiri perang di Gaza. Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera, bantuan kemanusiaan, dan rekonstruksi Gaza. Biden menegaskan urgensi kesepakatan ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina. Respons positif datang dari Hamas, sementara Israel diminta untuk menanggapi dengan serius.