Yaman Serang Daerah Pinggiran Ibu Kota Israel, Peringatkan Akan Ada Serangan Selanjutnya

“Pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer yang efektif dengan menargetkan target militer musuh Israel di wilayah Yaffa (Tel Aviv) di Palestina yang diduduki,” bunyi pernyataan militer Yaman.

BY 4adminEdited Mon,16 Sep 2024,02:05 PM

Tel Aviv, SPNA - Tentara Yaman, pada Minggu (15/09/2024), menembakkan rudal balistik hipersonik ke daereh tengah Israel, yang menghantam kawasan yang hanya berjarak beberapa kilometer di tenggara ibu kota Israel, Tel Aviv.

Angkatan Bersenjata pemerintah Sanaa Yaman, yang tergabung dengan gerakan perlawanan Ansarallah, mengumumkan operasi tersebut dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi.

“Pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer yang efektif dengan menargetkan target militer musuh Israel di wilayah Yaffa (Tel Aviv) di Palestina yang diduduki,” bunyi pernyataan militer Yaman.

Militer Yaman menyebut bahwa operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal balistik hipersonik baru yang dengan pertolongan Allah mampu mencapai targetnya dan pertahanan musuh gagal mencegat dan menghadangnya. Rudal tersebut menempuh jarak yang diperkirakan mencapai 2.040 km dalam waktu 11 setengah menit, dan menyebabkan keadaan ketakutan dan kepanikan di pihak Zionis.

“Serangan rudal tersebut memaksa lebih dari dua juta Zionis berlindung di tempat perlindungan untuk pertama kalinya dalam sejarah musuh Israel,” kata sumber militer Yaman.

Yaman memperingatkan bahwa Israel harus mengantisipasi lebih banyak serangan dan operasi kualitatif yang akan datang karena kita berada di ambang peringatan pertama operasi 7 Oktober 2023, termasuk membalas agresi kejahatan Israel yang menyerang kota Hodeidah, Yaman.

Rudal balistik hipersonik tersebut mengaktifkan sirene di seluruh kawasan tengah Israel sekitar pukul 6:30 pagi dan terdengar dari Tel Aviv hingga Modiin.

Militer Israel mengatakan rudal tersebut jatuh di area terbuka dan tidak menimbulkan korban jiwa. Sistem pertahanan udara gagal menjatuhkan rudal Yaman.

Militer mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki hasil rudal pencegat yang ditembakkan ke rudal Yaman. Berdasarkan laporan media Israel, Times of Israel, sebuah stasiun kereta api di dekat Modiin terkena pecahan rudal.

Rekaman video di media sosial menunjukkan api dan awan asap hitam besar mengepul dari lokasi jatuhnya rudal di stasiun kereta Modiin.

Operasi Yaman tersebut dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina, yang saat ini menjadi sasaran pembunuhan, penghancuran, dan blokade di Jalur Gaza, serta sebagai respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap Yaman.

Sejak November 2023, Yaman telah menegaskan bahwa akan terus mencegah kapal Israel atau kapal yang menuju ke pelabuhan Israel melalui di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia, kecuali agresi dan blokade terhadap Palestina dihentikan.

Yaman menyerang semua kapal yang menuju ke Israel, terlepas apapun kewarganegaraannya, dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel. Yaman meyakinkan bahwa semua kapal yang menuju ke pelabuhan di seluruh dunia dapat berlayar dengan bebas, kecuali kapal yang menuju pelabuhan Israel.

Yaman meminta agar blokade Israel dibuka agar bantuan kemanusiaan dan medis dapat masuk sesuai kebutuhan penduduk Palestina yang saat ini masih terus dibombardir Israel. Selama Israel tidak menghentikan agresi di Jalur Gaza dan membuka Jalur Gaza agar bantuan dapat masuk, Yaman akan terus melakukan operasi melawan Israel dan sekutunya.

(T.FJ/S: The Cradle)

leave a reply
Posting terakhir
Serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nur Shams yang terletak di dekat kota Tulkarem di utara Tepi Barat, pada 21 April 2024, bukan hanya membunuh penduduk Palestina, tetapi juga menghancurkan jalananan, infrastruktur, dan bangunan milik penduduk Palest

Tiga Hari Serang Tulkarem, Israel Bunuh 14 Penduduk Palestina, Serangan Paling Keji Israel dalam Beberapa Tahun Terakhir di Daerah Tersebut

“Ini bukan pertama kalinya pasukan penjajah menyerbu Nur Shams, akan tetapi kali ini berbeda karena pasukan penjajah Israel menggunakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam serangan tersebut. Dalam penggerebekan sebelumnya, jika kendaraan lapis baja menemui jalan buntu di gang-gang kamp, ​​mereka memutar balik dan mencari jalan lain. Kali ini mereka menghancurkan apa pun yang mereka temukan di depannya,” kata Baraa Al-Ghoul, penduduk Nur Shams.