Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Selasa (24/09/2024), mengumumkan bahwa penjajah Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, termasuk 12 orang meninggal dunia dan 43 orang luka-luka di rumah sakit selama 24 jam terakhir.
Dalam pernyataan hariannya, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengkonfirmasi bahwa jumlah korban serangan genosida Israel telah meningkat menjadi 41.467 orang meninggal dunia dan 95.921 orang lainnya terluka sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel terus melanjutkan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Penduduk Palestina di Jalur Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan dan Kesehatan yang memprihatinkan.
Berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, sekitar 90 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
Sementara itu, kekejaman Israel juga meningkat di Tepi Barat termasuk Yerusalem timur, di mana 708 penduduk Palestina dibunuh Israel, termasuk 146 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Lebih 5.600 penduduk Palestina terluka akibat kekerasan dan kejahatan tentara dan pemukim ilegal Israel.
(T.FJ/S: Palinfo)