Negara Eropa, Arab, dan Islam Luncurkan Inisiatif Baru untuk Dirikan Negara Palestina

“Ada konsensus yang berkembang di komunitas internasional dari sejumlah negara Barat, negara-negara Arab, dan dari negara-negara Selatan, mengenai perlunya pembentukan pemerintahan Palestina, dan negara Palestina harus diakui,” kata Espen Barth Eide.

BY 4adminEdited Sat,28 Sep 2024,06:17 PM

New York, SPNA - Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, pada hari Jumat (27/09/2024), mengatakan bahwa sejumlah negara Eropa, Arab, dan Islam meluncurkan inisiatif untuk memperkuat berdirinya Negara Palestina merdeka bersama dengan lembaga-lembaga negaranya, dan mempersiapkan masa depan pasca perang di Jalur Gaza.

“Ada konsensus yang berkembang di komunitas internasional dari sejumlah negara Barat, negara-negara Arab, dan dari negara-negara Selatan, mengenai perlunya pembentukan pemerintahan Palestina, dan negara Palestina harus diakui,” kata Espen Barth Eide.

Espen Barth Eide menambahkan, banyak masalah yang perlu diselesaikan, termasuk kepentingan keamanan Israel dan Palestina, pengakuan, dan normalisasi hubungan setelah konflik selama beberapa dekade, dan demobilisasi Hamas sebagai kelompok bersenjata.

“Ini adalah potongan-potongan dari sebuah teka-teki yang lebih besar. Anda tidak dapat menyelesaikannya hanya dengan satu potongan, karena masalah ini tidak akan berhasil kecuali semua potongan-potongan tersebut diletakkan pada tempatnya yang benar,”

Namun, Espen Barth Eide juga menyebut bahkan jika teka-teki tersebut selesai, kecil kemungkinannya akan mendapat perhatian dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Eddy menyatakan bahwa setelah beberapa dekade negosiasi gagal atau terhenti, “kita perlu mengambil pendekatan baru” untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka.

Untuk mempercepat penyelesaian masalah ini, Espen Barth Eide mengatakan bahwa hampir 90 negara menghadiri pertemuan pada hari Kamis di sela-sela pertemuan para pemimpin dunia Majelis Umum PBB saat ini.

Espen Barth Eide dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi memimpin rapat pembentukan “Aliansi Global untuk Menerapkan (pilihan) negara Palestina dan solusi dua negara”.

“Kita harus melihat bagaimana kita bisa keluar dari kebuntuan ini dan juga mencoba menggunakan krisis yang mendalam ini sebagai peluang untuk bergerak maju,” kata Eide pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Norwegia adalah penjamin Perjanjian Oslo tahun 1993, yang dipuji sebagai kemajuan dalam konflik puluhan tahun antara Arab dan Yahudi, yang membentuk Otoritas Palestina dan mendirikan wilayah otonom Otoritas Palestina di bawah pendudukan Israel.

Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel terus melanjutkan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.

Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Penduduk Palestina di Jalur Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan dan Kesehatan yang memprihatinkan.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (28/09), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 41.586 orang dan 96.210 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan. Lebih 10.000 orang dinyatakan hilang, di tengah kerusakan besar-besaran pada bidang kesehatan dan infrastruktur, serta krisis kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak.

Berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, sekitar 90 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

Sementara itu, kekejaman Israel juga meningkat di Tepi Barat termasuk Yerusalem timur, di mana 708 penduduk Palestina dibunuh Israel, termasuk 146 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Lebih 5.600 penduduk Palestina terluka akibat kekerasan dan kejahatan tentara dan pemukim ilegal Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Washington: Inisiatif Perdamaian Arab Tak Lagi Diperlukan

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak Arab Saudi untuk menormalkan hubungannya dengan Israel. Tetapi meskipun ada tekanan selama berbulan-bulan dari pemerintahan Trump, Kerajaan Saudi tetap menegaskan bahwa mereka tidak akan mengikuti UEA dan Bahrain yang melanggar konsensus Arab dengan melakukan normalisasi dengan Israel sebagai langkah penyelesaian konflik Israel-Palestina.