Jalur Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, serangan udara Israel telah menewaskan 9 orang dan melukai 41 lainnya di wilayah Gaza. Dengan ini, jumlah total korban jiwa sejak dimulainya perang pada 7 Oktober tahun lalu telah mencapai 41.595 jiwa, sementara jumlah korban luka-luka mencapai 96.251 orang.
Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, karena sebagian korban masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan atau terjebak di jalanan dan tidak dapat dievakuasi.
Dilansir Maannews, (29/09/2024), hingga hari ke-359 sejak dimulainya perang, pesawat-pesawat tempur Israel terus membombardir berbagai wilayah di Gaza, menyebabkan jumlah korban tewas dan luka-luka semakin bertambah setiap harinya.
Sementara itu, di Tepi Barat, pasukan Israel terus melakukan penangkapan besar-besaran. Pada hari Minggu, 40 warga Palestina ditangkap, termasuk seorang perempuan dan seorang anak. Menurut laporan dari Otoritas Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina, sejak perang dimulai, lebih dari 11.000 warga Palestina dari berbagai lapisan masyarakat telah ditangkap di Tepi Barat.
Di samping itu, puluhan pekerja Palestina dan ribuan warga Gaza juga turut ditahan. Sampai saat ini, otoritas Palestina masih berusaha untuk mengidentifikasi jumlah dan identitas seluruh tahanan secara akurat, karena Israel terus menerapkan kebijakan penghilangan paksa terhadap para tahanan ini.
Penangkapan massal ini seringkali disertai dengan eksekusi di tempat, penembakan langsung sebelum penangkapan, atau ancaman kekerasan. Banyak tahanan yang juga mengalami pemukulan berat, interogasi di lapangan, serta penggunaan anjing polisi. Selain itu, rumah-rumah para tahanan dirusak, barang-barang pribadi, termasuk kendaraan, uang, emas, dan perangkat elektronik disita. Beberapa rumah bahkan dihancurkan atau diledakkan sebagai bentuk pembalasan.
Kebijakan penangkapan ini dianggap sebagai bentuk hukuman kolektif yang diambil oleh Israel untuk menghentikan segala bentuk perlawanan dari warga Palestina. Tindakan ini merupakan salah satu strategi utama yang terus digunakan oleh Israel dalam upaya menekan penduduk Palestina di tengah-tengah serangan yang terus berlanjut.
(T.RS/S:Maannews)