Serangan Israel Memaksa Sejuta Warga Lebanon Mengungsi

Ini menjadi salah satu gelombang pengungsian terbesar di Lebanon, bahkan di wilayah sekitarnya.

BY 4adminEdited Mon,30 Sep 2024,02:38 AM

Beirut, SPNA - Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, pada Minggu (29/09/2024), mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi akibat serangan Israel yang sedang berlangsung diperkirakan mendekati satu juta orang. Mikati menegaskan bahwa ini adalah gelombang pengungsian terbesar dalam sejarah Lebanon.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Darurat Pemerintah di Beirut, Mikati menekankan bahwa Lebanon berkomitmen untuk melaksanakan Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB. Ia juga menyatakan bahwa militer Lebanon siap menjalankan resolusi tersebut, dengan dukungan penuh dari pemerintah.

Resolusi 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian penuh operasi militer antara Lebanon dan Israel. Resolusi ini juga menetapkan zona demiliterisasi antara Garis Biru (perbatasan Lebanon-Israel) dan Sungai Litani di Lebanon Selatan, di mana hanya militer Lebanon dan Pasukan Perdamaian PBB yang diizinkan hadir.

Mikati menambahkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Direktur Jenderal Bea Cukai Lebanon untuk menerima bantuan yang masuk ke negara itu tanpa memberlakukan bea apapun. Ia juga menyebut akan ada mekanisme khusus untuk menerima dan mengatur bantuan yang diberikan kepada Lebanon.

Terkait jumlah pengungsi, Mikati menyebut bahwa pengungsi akibat serangan Israel diperkirakan mencapai satu juta orang, menjadikan ini sebagai salah satu gelombang pengungsian terbesar di Lebanon, bahkan di wilayah sekitarnya.

Mikati juga menekankan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini adalah menghentikan agresi Israel melalui upaya diplomasi, dengan menegaskan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain selain jalur tersebut. Selain itu, pemerintah juga sedang memantau kondisi kesehatan di pusat-pusat pengungsian untuk mencegah penyebaran penyakit.

Sejak 23 September, militer Israel melancarkan serangan terluas terhadap Lebanon, yang disebut sebagai yang terberat sejak awal konflik dengan Hizbullah. Hingga Sabtu (28/9), serangan tersebut telah menewaskan 816 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, serta melukai 2.507 lainnya, seperti dilansir Anadolu Agency.

Jumlah pengungsi yang terdaftar di pusat-pusat penampungan di Lebanon hingga Minggu mencapai 118.800 orang, dengan 780 pusat penampungan yang tersebar di berbagai provinsi.

(T.RS/S:Anadolu Agency)

 

leave a reply