London, SPNA - Puluhan ribu warga Inggris dilaporkan turun ke jalan di pusat kota London pada Sabtu pagi, (05/10/2024), dalam aksi memperingati satu tahun serangan 7 Oktober 2023 di Israel.
Dua kelompok aktivis berkumpul di Russell Square dan Bedford Square di bawah pengawasan ketat polisi. Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan agar “genosida” di Gaza segera dihentikan, sembari mengutuk dukungan pemerintah Inggris terhadap Israel.
Di Russell Square, ribuan pengunjuk rasa berjalan menuju Whitehall untuk mendengarkan pidato dari berbagai tokoh, termasuk mantan Menteri Pertama Skotlandia, Humza Yousaf. Salah satu pendemo, Sarah Al-Khalidi, seorang mahasiswa asal Palestina yang lahir di Inggris, menyampaikan pendapatnya:
“Saya tidak bisa diam melihat penderitaan saudara-saudara saya di Gaza. Setiap hari kita melihat anak-anak tewas, rumah-rumah hancur, dan dunia hanya menonton. Pemerintah Inggris terus mendukung Israel dengan senjata dan kebijakan politik mereka, sementara rakyat Palestina hidup dalam penderitaan. Kami di sini untuk bersuara bagi mereka yang tak punya suara. Kami hanya menuntut keadilan dan kebebasan bagi Palestina,” ujarnya dengan penuh emosi.
Di Bedford Square, aksi lain menargetkan perusahaan dan institusi seperti Barclays dan Museum Inggris, yang menurut para demonstran terlibat dalam “kejahatan Israel”. Seorang pengunjuk rasa yang ikut dalam aksi di sana, Khaled, asal Lebanon, menjelaskan:
“Barclays dan perusahaan-perusahaan besar lainnya terlibat dalam pendanaan Israel yang terus membombardir Gaza. Bagaimana mungkin kita tinggal diam sementara mereka membantu kejahatan perang ini? Kami di sini untuk menghentikan keterlibatan mereka. Ini bukan hanya tentang Palestina, ini tentang kemanusiaan,” katanya dengan lantang di tengah kerumunan.
Bentrokan sempat terjadi antara pengunjuk rasa dan kontra-demonstran di beberapa titik seperti Kingsway dan Trafalgar Square. Polisi Inggris melaporkan bahwa sejauh ini 17 orang telah ditangkap, dengan tuduhan pelanggaran ketertiban umum dan dukungan terhadap organisasi terlarang.
Di Edinburgh, Scottish Friends of Palestine dan Gaza Genocide Emergency Committee menggelar aksi serupa. Suasana haru menyelimuti saat para peserta mengheningkan cipta untuk mengenang semua korban sipil yang tewas di Gaza. Beberapa peserta menangis saat mengheningkan cipta, mencerminkan kesedihan mendalam atas konflik yang terus berlanjut.
Komandan Polisi London, Lou Puddefoot, dalam keterangannya mengatakan, “Kami mengizinkan protes berlangsung secara damai, tetapi akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran hukum. Kami paham bahwa emosi memuncak mendekati peringatan 7 Oktober, dan kami akan terus berupaya menjaga keamanan publik.”
(T.RS/S:TheGuardian)