Sanaa, SPNA - Pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris, pada Jumat (04/10/2024), melancarkan belasan serangan udara di empat provinsi di Yaman, yang menghantam beberapa lokasi termasuk bandara di ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan utama Yaman, Hodeidah. Serangan Amerika dan Inggris juga menghantam provinsi Dhamar dan Al-Bayda di tenggara Yaman.
“Kami akan terus membela negara dan rakyat kami dengan segenap kekuatan. Operasi kami akan terus berlanjut dalam pertempuran penaklukan yang dijanjikan dan Jihad suci,” kata Menteri Informasi Yaman Hashem Sharafuddin.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengklaim sebelumnya bahwa mereka menyerang 15 target Ansharullah di wilayah Yaman yang dikuasai Ansharullah yang didukung Iran. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Washington yang gagal untuk menghalangi operasi Yaman yang mendukung Palestina dan Lebanon. Pada hari Kamis, Amerika dan Inggris juga melancarkan empat serangan udara di provinsi Hodeidah.
Mengomentari agresi terbaru terhadap Yaman, seorang sumber pejabat senior Yaman mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa Yaman telah dihantam lebih dari 860 serangan AS, Inggris, dan Israel selama setahun terakhir, 39 di antaranya dilakukan minggu ini saja.
Serangan hari Jumat tersebut terjadi beberapa jam setelah jutaan penduduk Yaman turun ke jalan-jalan Yaman untuk menghormati mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Angkatan Bersenjata Yaman yang dipimpin Ansarallah baru-baru ini mengintensifkan operasi militer mereka terhadap genosida Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza dan perang sengit yang dilancarkan terhadap Lebanon. Sebagai bagian dari operasi militer, Yaman telah menembak jatuh 11 pesawat tak berawak MQ-9 AS sejak awal tahun.
Yaman telah terlibat dalam perang melawan Israel setelah negara penjajah itu tanpa henti melakukan pemboman dan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Yaman menembakkan rudal ke arah Israel dan juga menyerang kapal-kapal menuju Israel di jalur pelayaran penting laut. Operasi ini dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina, yang saat ini menjadi sasaran pembunuhan, penghancuran, dan blokade di Jalur Gaza, serta untuk menjawab seruan rakyat Yaman untuk membantu Palestina.
Militer Yaman menyerang semua kapal yang menuju ke Israel, terlepas apapun kewarganegaraannya, dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel. Yaman meyakinkan bahwa semua kapal yang menuju ke pelabuhan di seluruh dunia dapat berlayar dengan bebas, kecuali kapal yang menuju pelabuhan Israel. Yaman juga menyerang daerah-daerah wilayah di Israel menggunakan rudal.
Yaman meminta agar blokade Israel dibuka agar bantuan kemanusiaan dan medis dapat masuk sesuai kebutuhan penduduk Palestina yang saat ini masih terus dibombardir Israel. Selama Israel tidak menghentikan agresi di Jalur Gaza dan membuka Jalur Gaza agar bantuan dapat masuk, Yaman akan terus melakukan operasi melawan Israel dan sekutunya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (05/10), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 41.802 orang dan 96.844 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan. Lebih 10.000 orang dinyatakan hilang, di tengah kerusakan besar-besaran pada bidang kesehatan dan infrastruktur, serta krisis kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak.
(T.FJ/S: The Cradle)