Israel Perintahkan 3 Rumah Sakit Dievakuasi, Salah Satunya RS Indonesia

Pasien dan staf RS Kamal Adwan diberi waktu 24 jam untuk evakuasi, kata direktur rumah sakit.

BY 4adminEdited Wed,09 Oct 2024,03:34 AM

Gaza, SPNA - Tentara Israel memerintahkan evakuasi pasien dan staf di tiga rumah sakit di Jalur Gaza utara, ungkap Kementerian Kesehatan setempat pada hari Selasa (08/10/2024).

Israel “perintahkan evakuasi Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit Al-Awda dari pasien dan tenaga kesehatan,” sebut pernyataan itu.

Pasukan Israel menangkap "seorang paramedis yang mendampingi pasien perawatan kritis selama pemindahan mereka dari Rumah Sakit Kamal Adwan meskipun ada koordinasi sebelumnya," menurut pernyataan tersebut, dan menambahkan bahwa tentara sedang mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan dan menembaki kantor pusat administratifnya.

Militer mengancam rumah sakit dengan "penghancuran, pembunuhan, dan penangkapan" jika mereka tidak mengungsi, mirip dengan apa yang terjadi di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza yang telah dikepung selama berminggu-minggu sejak November lalu, tambahnya.

Kementerian memperingatkan bahwa Rumah Sakit Kamal Adwan dapat berhenti berfungsi dalam beberapa jam karena kekurangan bahan bakar.

Pejabat kesehatan Gaza memohon "perlindungan serius bagi lembaga kesehatan dan staf mereka, terutama di Jalur Gaza utara."

Hossam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan dalam rekaman audio yang dikirim kepada wartawan bahwa "tentara Israel telah memberi mereka waktu 24 jam untuk mengevakuasi seluruh pasien dan staf kesehatan dari rumah sakit."

“Tentara berkomunikasi langsung dan mengancam kami, mengatakan kami harus mengevakuasi rumah sakit atau kami akan membahayakan diri kami sendiri,” katanya.

Abu Safia menilai tindakan Israel tersebut berbahaya, mengancam "runtuhnya sistem perawatan kesehatan di Jalur Gaza utara" dan menyatakan kekhawatirannya mengenai rencana baru yang berpotensi menggusur penduduk Gaza utara dengan melumpuhkan sistem perawatan kesehatan.

Militer Israel mengumumkan pada hari Minggu dimulainya operasi militer di Jabalia, dengan alasan "untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di daerah tersebut," menyusul serangan sengit selama berjam-jam di wilayah timur dan barat Gaza utara dalam pertempuran paling sengit sejak bulan Mei.

Saksi mata melaporkan bahwa kendaraan militer darat Israel mencapai daerah di Gaza barat laut.

Sebelumnya pada hari Selasa, tentara Israel memperingatkan warga Palestina untuk mengungsi dari rumah mereka di kota Jabalia dan kampnya serta menuju ke selatan melalui "koridor aman," sementara Kementerian Dalam Negeri Gaza memperingatkan penduduk agar tidak mematuhi perintah karena tindakan tersebut merupakan "tipu daya dan kebohongan."

Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza menyusul serangan Hamas Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Hampir 42.000 korban telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 97.600 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan itu telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.​

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir