Gaza, SPNA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Selasa (08/10/2024), mengumumkan bahwa selama setahun perang genosida di Gaza telah menyebabkan 6 persen dari total penduduk Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia atau terluka
WHO menyebutkan bahwa banyak dari korban luka-luka adalah perempuan dan anak-anak, serta korban mengalami cacat permanen. WHO juga menyebutkan bahwa hampir 1000 tenaga kesehatan meninggal dunia di Jalur Gaza selama setahun terakhir.
WHO juga mengumumkan bahwa telah Israel melakukan 36 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Lebanon sejak Oktober tahun lalu.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel terus melanjutkan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Penduduk Palestina di Jalur Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan dan Kesehatan yang memprihatinkan.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Senin (07/10), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 41.909 orang dan 97.303 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan. Lebih 10.000 orang dinyatakan hilang, di tengah kerusakan besar-besaran pada bidang kesehatan dan infrastruktur, serta krisis kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak.
Berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, sekitar 90 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
Kekejaman Israel juga meningkat di Tepi Barat termasuk Yerusalem timur, di mana 743 penduduk Palestina dibunuh Israel, termasuk 146 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Lebih 5.600 penduduk Palestina terluka akibat kekerasan dan kejahatan tentara dan pemukim ilegal Israel.
Sementara itu, Israel sejak 8 Oktober 2023melakukan juga melakukan pembantaian di Lebanon dengan membunuh 2.083 penduduk Lebanon dan melukai lebih dari 9.869 orang lainnya.
(T.FJ/S: RT Arabic)