Hamas Ajukan Dua Syarat Tanpa Alternatif Lain untuk Lanjutkan Kesepakatan dengan Israel

Ketua negosiator Hamas dan Wakil Kepala Biro Politiknya, Khalil Al-Hayya, pada Minggu lalu menegaskan bahwa Israel masih menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah satu tahun perang di Gaza, meskipun Hamas sudah bersikap fleksibel.

BY 4adminEdited Wed,09 Oct 2024,08:15 PM

Gaza, SPNA - hubungan nasional Hamas di Lebanon, Ayman Shanaa, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Selasa (08/10/2024), menegaskan bahwa kepemimpinan Hamas melihat tidak adanya manfaat dalam negosiasi pertukaran tahanan sebelum adanya gencatan senjata penuh dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.

“Setiap kesepakatan harus dimulai dengan gencatan senjata secara penuh dan segera serta penarikan pasukan Israel dari Gaza. Sampai saat itu, tidak ada gunanya berbicara tentang kesepakatan pertukaran tahanan. Biarkan mereka berpikir bahwa perlawanan ini lemah, tetapi masih banyak front yang dapat mengajarkan musuh sebuah pelajaran,” kata Ayman Shanaa.

Ayman Shanaa menunjukkan bahwa Hamas siap melakukan gencatan senjata, akan tetapi karena sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, negosiasi belum berhasil.

Netanyahu beberapa kali menekankan bahwa negosiasi akan dilakukan, tetapi hal itu disampaikan di tengah-tengah pertempuran.

Ketua negosiator Hamas dan Wakil Kepala Biro Politiknya, Khalil Al-Hayya, pada Minggu lalu menegaskan bahwa Israel masih menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah satu tahun perang di Gaza, meskipun Hamas sudah bersikap fleksibel.

Wakil Presiden Amerika Serikat dan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus menekan pemerintah Israel dan para pemimpin Arab untuk menghentikan tembakan di Gaza.

Amerika Serikat turut ambil bagian dalam upaya diplomatik bersama mediator dari Qatar dan Mesir, yang bertujuan mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menghentikan tembakan di Jalur Gaza serta pertukaran tahanan antara kedua pihak. Namun, di sisi lain Amerika Serikat terus mengirimkan bantuan militer kepada Israel demi mendukung genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza.

Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel terus melanjutkan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.

Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Penduduk Palestina di Jalur Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan dan Kesehatan yang memprihatinkan.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Senin (07/10), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 41.909 orang dan 97.303 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan. Lebih 10.000 orang dinyatakan hilang, di tengah kerusakan besar-besaran pada bidang kesehatan dan infrastruktur, serta krisis kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak.

Berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, sekitar 90 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

Kekejaman Israel juga meningkat di Tepi Barat termasuk Yerusalem timur, di mana 743 penduduk Palestina dibunuh Israel, termasuk 146 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Lebih 5.600 penduduk Palestina terluka akibat kekerasan dan kejahatan tentara dan pemukim ilegal Israel.

Sementara itu, Israel sejak 8 Oktober 2023melakukan juga melakukan pembantaian di Lebanon dengan membunuh 2.083 penduduk Lebanon dan melukai lebih dari 9.869 orang lainnya.

(T.FJ/S: RT Arabic)

 

leave a reply
Posting terakhir