Kelompok radikal Yahudi: Selain al-Aqsa, Jordan dan Suria juga menjadi target Israel
Kepala kelompok radikal Yahudi “Aedun Le Jabal”, Rafael Mores mengatakan bahwa kelompok yang dipimpinnya tidak saja menargetkan masjid al-Aqsa tapi juga Jordan dan Suria, kelak keduanya harus berada di bawah “Kerajaan Israel Raya.”
Pernyataan Mores itu diungkap oleh stasiun televisi Aljazeera dari sebuah konferensi yang mengumpulkan sejumlah kaum radikal Yahudi termasuk beberapa anggota Knesset, Senin (7/11).
Para peserta konferensi menyebutkan hak mutlak mereka atas masjid al-Aqsa meski UNESCO telah memutuskan bahwa situs bersejarah itu secara sah adalah miliki kaum muslimin.
Menanggapi hal tersebut, Masra Media salah satu lembaga media pemerhati masalah kota Jerusalem (Al-Aqdus) menilai bahwa konferensi semacam itu adalah bentuk peningkatan eskalasi yang cukup berbahaya bagi Palestina khususnya eksistensi masjid Al-Aqsa.
Padahal, menurut lembaga tersebut, sudah sangat jelas termaktub pada kesepakatan perdamaian Jordan-Israel tahun 1993 bahwa hak perwalian masjid al-Aqsa dan situs-situs suci lainnya berada di tangan Kerajaan Jordan. Dengan kata lain, Israel tidak punya kewenangan sama sekali terkait bangunan-bangunan tersebut.
Turut hadir dalam konferensi kaum radikal Yahudi itu, Ketua Kneset (Parlemen Yahudi) dan tiga orang menteri Israel termasuk Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Erdan.
