Israel kecewa: Amerika tidak menggunakan veto atas resolusi DK-PB

BY Rizky SyahputraEdited Sun,25 Dec 2016,12:19 PM

Israel kecewa:  Amerika tidak menggunakan veto atas resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam Israel.

Tepi Barat-SP-Serangan yang bertubi-tubi dari sejumlah petinggi Israel ditujukan kepada Presiden Amerika Barrack Obama dan Menlu Amerika John Kerry terkait  resolusi Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) yang mengharuskan Israel untuk segera menghentikan perluasan pemukiman ilegal di atas tanah Israel.

Kekecawaan Isrel ini karena Obama yang sebentar lagi akan meninggalkan Gedung Putih, tidak menggunakan hak veto Amerika untuk menolak resolusi PBB tersebut. Meski Amerika tidak ikut memberikan suara persetujuan saat terjadi voting, namun resolusi akhirnya disahkan karena mayoritas mutlak anggota DK-PBB  yang berjumlah 15 negara itu setuju, dan tak satupun negara pemilik hak veto menggunakan haknya, Jum’at (23/12).

Menurut televisi Israel Chanel2, sebelum pengambilan keputusan itu, Perdana Menteri Netanyahu sudah meminta Menlu Amerika John Kerry via telepon agar Amerika menggunakan hak veto menolak rencana resolusi tersebut. Hanya saja, sampai pemungutan suara berakhir, Amerika tidak mengindahkan permintaan Israel.

Menanggapi resolusi yang menyatakan bahwa pembangunan permukiman ilegal oleh Israel bertentangan dengan hukum internasional,  Netanyahu akhirnya  geram dan menyatakan bahwa ia tidak akan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh DK-PBB.

Sebaliknya pihak Palestina menyambut baik dan senang dengan keputusan PBB yang dinilai cukup adil dalam masalah Palestina selama ini.

“Ini adalah langkah maju bagi sikap dunia internasional atas masalah Palestina,”demikian salah satu bunyi pernyataan Hamas menanggapi resolusi terbaru DK-PBB itu.

leave a reply
Posting terakhir

Uni Eropa Kecewa atas Pelanggaran Israel terhadap Anak-anak Palestina

“Kami sangat prihatin dengan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap anak di bawah umur, sejak 8 hingga 18 Oktober seorang anak tewas di Betlehem, dan 41 anak-anak lainnya ditangkap di Yerusalem Timur,” sebut Uni Eropa dalam sebuah pernyataan pers, sebagaimana dilansir dari Palinfo.