Laporan:100 ribu pesan damai dari rakyat Palestina untuk Donald

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Mon,23 Jan 2017,08:07 AM

 Laporan:

100 ribu pesan damai  dari rakyat Palestina untuk Donald Trump

Nablus -SPNA-  Rakyat Palestina berharap agar Presiden baru Amerika Donald Trump membantu mereka agar bisa lepas dari pendudukan dan penjajahan Israel, demi terwujudnya kedamaian dan keamanan bersama di kawasan.

Demikianlah kesimpulan umum dari kampanye perdamaian yang diluncurkan oleh  Markaz Organisasi dan Pemberdayaan Pemuda (Selanjutkan akan disingkat MOP) di kota Nablus.

MOP berhasil mengumpulkan 100 ribu surat berisi pesan damai dari masyaratkat Palestina untuk Presiden Donald Trump. Mayoritas partisipan adalah para pemuda Palesitina yang menaruh harapan besar terhadap Trump pasca terpilihnya sebagai Presiden Amerika yang ke-45.

Pengumpulan petisi damai yang terdiri ribuan pesan dalam bentuk surat itu, bertepatan dengan rencana serius Trump untuk memindahkan Kantor Duta Besar Amerika dari Tel Aviv ke kota Al-Quds (Jerusalem), padahal  sudah mendapat penentangann atau protes   dunia Arab dan internasional.

Di sejumlah provinsi Palestina cukup ramai diperbincangkan isu pemindahan tersebut. Hal ini ditandai dengan aksi protes di mana-mana dengan mamajang spanduk bertuliskan penolakan massif atas rencana yang mereka nilai akan menjadi malapetaka politik.

Isi pesan damai yang beragam

Dalam keterangann persnya kepada media “Paltoday,” Mohamed Abo Ras, Direktur MOP menyatakan, “Aksi pengumpulan pesan perdamaian ini sudah tuntas dan berhasil dilakukan. Ribuan surat itu berhasil dikumpulkan sesaat sebelum Trump dilantik pada 20 Januari lalu.”

“Jumlah surat mencapai 100 ribu yang ditulis langsung oleh para pemuda Palestina,” tambah Abo Ras.

Abo Ras melanjutkan, pesan-pesan itu  ditujukan langsung kepada Trump, dengan harapan agar bisa bekerja secara serius demi tercapainya keadilan bagi masalah Palestina.

“Mereka berpesan agar Trump bertanggungjawab terhadap dunia internasional terkait perdamaian di dunia secara umum, dan di Palestina secara khusus.”

Abo Ras menegaskan bahwa cita-cita rakyat Palestina saat ini hanya satu, yaitu terwujudkan negara yang merdeka bagi Palestina.

“100 ribu surat ini adalah bukti nyata betapa kita sangat mendambakan sebuah negara yang murni,”ujar Abo Ras.

Menurutnya, isi surat-surat itu akan dipaparkan ke publik pada pekan depan, melalui konferensi pers.

Ada banyak hal yang disampaikan melalui ribuan surat itu. Pada intinya mencoba untuk menjelaskan opini dan pandangan para pemuda Palesitina  terkait persoalan Palestina di tengah-tengah perubahan politik global yang cukup cepat dewasa ini.

Abo Ras menjelaskan, tentu saja rakyat Palestina merasa khawatir akan sikap politik Trump yang menolak resolusi terbaru Dewan Keamaan PBB (DK-PBB) yang melarang perluasan permukiman ilegal, dan berisi perintah untuk segera menghentikannya.

Resolusi DK-PBB yang diprakarsai dan didorong penuh oleh Malaysia, Venezuela, New Zealand, Senegal itu mendapat penolakan secara mentah dari Trump melalui pesan singkatnya di Twitter paska pembacaan keputusan DK-PBB tersebut.

Saat itu Trump menulis, “Segalanya akan berubah paska tanggal 20 Januari (Tanggal pelantikannya sebagai Presiden, red).”

Tweet Trump ini dipahami banyak orang bahwa dirinya sejalan dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang menolak resolusi DK-PBB yang disetujui 14 negara tersebut.

Surat-surat itu akan dirangkum jadi satu.

Hal senada diungkapkan oleh Lathifa Dhamra, salah satu pioner dan kordinator aksi pengumpulan pesan damai ini.

Dhamra mengatakan, “ Aksi ini menunjukan dengan jelas betapa besarnya harapan rakyat Palestina terhadap Donal Trump dalam mewujudkan negara Palestina berdasarkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang selama ini telah dicapai.”

Pesan-pesan itu diharapkan akan sampai di telinga Trump.

“Pesan damai ini akan diteruskan ke Trump melalui Kedubes Palestina di Washington DC setelah diringkas dan dirangkum menjadi satu melalui beberapa poin besar,”terang Dhamra.

Di antara bunyi pesan-pesan tersebut,

“… Mr. Trump dengan segala hormat,

Kami ucapkan selamat atas pelantikan Anda sebagai Presiden Amerika yang ke-45. Ucapan selamat ini langsung dari jantung  kota asal muasal  agama-agama di dunia, Palestina.

Kami percaya bahwa kepemimpinan Anda akan memberi pengaruh besar pada percaturan global di dunia.

Kami menanti Amerika sebagai negara besar untuk mendukung Palestina  berdasarkan prinsif-prinsif demokrasi dan hak asasi manusia yang diyakini Amerika.

Semua agama dan keyakinan di muka bumi ini sependapat akan pentingnya menghargai persaudaraan dan kemanusiaan, dan semuanya menyeru untuk mewujudkan; keadilan, kesetaraan, dan menjaga kemuliaan sebagai sesama manusia. Dan dalam hal ini, sebagai negara besar, Amerika tentu lebih bertanggungjawab untuk membantu dalam mewujudkannya.

Mr. Trump, kami ingin mengingatkan kembali bahwa Nabi Isa AS yang dalam sejarah sebagai “korban terorisme” bukanlah warga Amerika, melainkan dilahirkan di tanah Palestina  yang mulia.  Tanah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Kami tentu adalah anak cucu Nabi Isa  AS. yang cinta damai, namun mengalami derita penjajahan dan kezaliman…"

Isi surat yang cukup panjang ini ditutup dengan kata hikmah dari tokoh revolusioner  Amerika Benyamin Franklin, “Kecerobohan yang sedikit, bisa mendatangkan malapetak yang luas.” 

SPNA Gaza City

Penerjemah: Ihsan Zainuddin

leave a reply