Krisis listrik mengancam nyawa ratusan pasien di Jalur Gaza
Jalur Gaza, SPNA- Ummi Mohamed, wanita paruh baya penderita gagal ginjal, makin cemas akan nasibnya setelah mengetahui bahwa sejumlah peralatan medis di rumah sakit tidak berfungsi, akibat pemadaman listik secara terus menerus. Selama ini ia cukup rutin melakukan pemerikasaan kesehatan dan mengandalkan alat cuci ginjal yang notabene menggunakan listrik.
Nasib Ummi Mohamed juga dialami oleh sekitara 620 pasien lainnya. Mereka telah terbiasa menggunakan alat tersebut yang totalnya berjumlah 117 alat. Rata-rata mereka melakukan cuci ginjal sebanyak tiga kali dalam seminggu. Namun krisis listrik yang terjadi belakangan ini membuat mereka semakin khawatir akan kesembuhan penyakit yang merka derita.
Salah seorang dokter special ginjal, dr. Abdullah El-Fisyawi mengatakan, bahwa terdapat ratusan pasien gagal ginjal yang mengandalkan alat cuci ginjal. Namun alat tersebut sering tidak bisa digunakan karena pemadaman listrik yang berlangsung hingga 12 jam dalam sehari.
Menurut El-Fisyawi, jika situasi ini terus berlanjut, maka penyakit para pasien tersebut semakin membahayakan, dan nyawa bisa terancam kapan saja akibat peningkatan tekanan darah dan alasan medis lainnya.
Kementrian Kesehatan di Jalur Gaza dalam konferensi persnya, Senin (17/04/2017), telah memaparkan kondisi ril yang dialami di hampir seluruh unit kesehatan di Jalur Gaza seperti yang dilansir oleh berita SPNA sebelumnya.
SPNA Gaza City
Penerjemah: Ihsan Zainuddin