Syaikh Ikramah Sabri seru warga Palestina untuk terus lakukan protes atas kebijakan Israel di Al-Quds

Al-Quds, SPNA – Imam Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikramah Sabri, dipulangkan dari rumah sakit , Rabu (19/07/2016), pasca terluka akibat tembakan peluru karet pasukan Israel sehari sebelumnya.

BY Edited Thu,20 Jul 2017,01:15 PM
1.jpg

Anadolu Agency - Gaza City

Al-Quds, SPNA – Imam Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikramah Sabri, dipulangkan dari rumah sakit , Rabu (19/07/2016), pasca terluka akibat tembakan peluru karet pasukan Israel sehari sebelumnya.

Kepada Anadolu Agency, Sabri berjanji akan terus melakukan protes atas tindakan keamanan baru Israel diterapkan di sekitar tempat suci tersebut.

“Kami akan melakukan sholat di jalan-jalan di sekitar Al-Aqsa hingga Israel menghentikan penggunaan detektor logam,” tantang Sabri.

Syaikh Sabri adalah satu diantara puluhan warga Palestina yang terluka dalam bentrokan dengan Pasukan Israel di Al-Quds pada Selasa malam waktu setempat.

Sabri, mantan Mufti Agung Al-Quds, mengatakan bahwa pasukan Israel menembakkan granat setrum kepada jama’ah yang usia melaksanakan shalat Isya’.

“Kami menjadi target peluru karet, yang menyebabkan banyak orang terluka dan terinjak,” kenangnya.

“Saya salah satu yang terkena peluru karet itu dan dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya. “Alhamdulillah saya bisa kembali sehat.”

Ketegangan di Al-Quds terus meningkat pasca Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat pekan lalu menyusul terjadinya baku tembak yang menyebabkan gugurnya tiga warga Palestina dan dua anggota pasukan Israel.

Otoritas Israel kembali membuka masjid tersebut pada hari Ahad, namun dengan menempatkan detektor logam di gerbang, sebuah langkah yang dinilai oleh warga Palestina sebagai upaya untuk mengubah status quo, sebagi langkah untuk mempersulit beribadah dan hak mengunjungi tempat suci tersebut.

Sejak itu, warga Palestina yang hendak beribadah berkumpul di gerbang masjid, menolak masuk ke dalam masjid melalui detektor logam.

“Penggunaan detektor ini adalah sebuah sebuah serangan pada Masjid A-Aqsa dan bentuk campur tangan dalam urusan kaum muslimin,” imbuh Sabri.

Ia menekankan, “Masjid Al-Aqsa adalah milik kaum muslimin dan masjid ini mesti pula diatur oleh kaum muslimin.”

Sang imam menyeru negara-negara Arab dan muslim di seluruh dunia bersatu untuk membela Masjid Al-Aqsa, yang dianggap suci baik oleh kaum muslim maupun Yahudi.

“Al-Aqsa bukan hanya milik umat Islam, namun milik kaum muslimin di seluruh dunia,” ungkapnya.

“Muslim yang peduli pada Masjid Al-Aqsa harus mengambil langkah dan bereaksi  atas kejadian baru-baru ini,” imbuhnya.

 

Penerjemah: Ratna

leave a reply
Posting terakhir