Inilah cara kerja kamera pengintai yang akan menggantikan detektor logam di Masjid Al-Aqsa

Al-Quds, SPNA - Kabinet keamanan Israel telah memutuskan untuk melepaskan detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa, yang telah menyebabkan gelombang protes dari warga Palestina di Al-Quds dan Jerusalem serta dunia Arab.

BY Edited Wed,26 Jul 2017,10:47 AM
1.jpg

Haaretz - Gaza City

Al-Quds, SPNA - Kabinet keamanan Israel telah memutuskan untuk melepaskan detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa, yang telah menyebabkan gelombang protes dari warga Palestina di Al-Quds dan Jerusalem serta dunia Arab. Keputusan kabinet tersebut menekankan bahwa detektor logam akan digantikan oleh kamera keamanan berteknologi canggih.

Namaun secanggih apa teknogi yang akan dipasang di sekeliling Masjid Al-Aqsa tersebut?

Kamera ini sudah pernah digunakan oleh kepolisian. Kamera tersebut telah diujicobakan di Gerbang Al-Maghribi di Masjid Al-Aqsa dengan menggunakan sistem yang ditawarkan oleh mantan kepala korps intelijen Angkatan Darat, Mayjen (purnawirawan) Aharon Ze'evi Farkash. Pensiunan perwira militer tersebut adalah presiden di salah satu presiden dan salah satu pendiri FST Biometrics, sebuah perusahaan teknologi biometrik.

Harian Israel, Haaretz, Selasa (25/07/2017), melaporkan bahwa sistem ini memerlukan database berupa foto, dalam hal ini adalah Masjid Al-Aqsa, yang bisa berasal dari Kepolisian Isral atau Badan Intelijen Israel Shin Bet serta kemeterian yang memiliki foto masyarakat terkait. Setiap foto dalam database tersebut akan menerima klarifikasi mengenai kemungkinan resiko yang akan ditimbulkan dari orang tersebut. sistem ini mampu membaca jutaan wajah dalam hitungan detik.

Sistem ini akan menetukan identitas seseorang berdasarkan –setidaknya – 12 karakteristik wajah. Kemampuan lainnya adalah sistem ini mampu membaca jarak antara kedua mata seseorang, lingkar kepala, memeriksa telinga seseorang, serta karakter lainnya guna memverifikasi identitas seseorang, bahkan jika seseorang menutup wajahnya.

Kamera tersebut akan dipasang beberapa meter di depan pos pemerikasaan polisi di Masjid Al-Aqsa dan dikendalikan oleh staf yang memantau jaringan kamera di Kota Tua Al-Quds. Setiap kali seseorang yang gambarnya dalam database, sistem akan menunjuk ke monitor bahwa orang tersebut akan mendekati kompleks Masjid Al-Aqsa. Kemudian kamera akan mengirimkan peasan kepada petugas yang berada di tempat tersebut. Jika diperlukan, maka akan dilakukan pencarian atau pengajuan pertanyaan kepada orang yang bersangkutan.

Seorang pejabat kepolisian yang terlibat dalam rencana ini mengatakan bahwa proyek percontohan yang diterapkan di Gerbang Al-Maghribi menunjukkan bahwa sistem tersebut tidak dapat memperingatkan petugas dalam semua kasus yang seharusnya memperoleh peringatan. Pada dasarnya, menurut pejabat tersebut, kamera itu akan mendeteksi orang-orang pernah melakukan penyerangan atau dianggap sebagai ancaman, namun tidak pada orang-orang yang tidak terlibat kasus “kejahatan.” Sistem ini dipercaya akan mampu mencegah orang-orang yang pernah berurusan dengan pihak keamanan Israel, namun tidak pada serangan “lone-wolf.”

 

Penerjemah: Ratna

leave a reply
Posting terakhir