Bentrok di kamp pengungsi Ain Hilweh, 13 gugur dan 14 lainnya luka-luka

Ain Hilweh, SPNA – Konflik panas kembali pecah di kamp pengungsi Palestina  Ain Hilweh antara pasukan keamanan gabungan dan kelompok bersenjata Badr dan al-Arqoub, Selasa (20/8/2017). 

BY 4adminEdited Wed,23 Aug 2017,12:52 PM
6.jpg

Arab48 - Gaza Ciry

Ain Hilweh, SPNA – Konflik panas kembali pecah di kamp pengungsi Palestina  Ain Hilweh antara pasukan keamanan gabungan dan kelompok bersenjata Badr dan al-Arqoub, Selasa (20/8/2017). 

Konflik itu dipicu karena gagalnya upaya gencatan senjata antara Pasukan Nasional dan kelompok bersejata di Ain Hilweh. 3 warga gugur dan 14 lainnya luka-luka dalam konlik bersenjata tersebut.

Disebutkan bahwa saat ini faksi-faksi Palestina berusaha bekerja sama dengan Kedubes Palestina di Beirut untuk mengupayakan gencatan senajata antara dua kelompok serta mengembalikan stabilitas di lokasi.

Sementara itu Gerakan perlawanan Islam, Hamas mengecam tembakan terhadap warga yang melakukan demonstran. Hamas juga menyatakan akan mendukung gencatan senjata yang disepakati oleh seluruh faksi.

Disebutkan bahwa Faksi Fatah dan Hamas telah melaksanakan sidang di Kedubes Palestina di Beirut guna mengikuti perkembangan kondisi keamanan di Kamp Ain Hilweh.

Kedua faksi tersebut sepakat untuk mengehentikan segala tindakan ektremis serta perpecahan di Ain Hilweh. Keduanya juga sepakat akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh faksi-faksi dan gerakan nasional Islam untuk mengembalikan stabilitas.

Namun surat kabar Lebanon melaporkan bahwa situasi keamanan di Kamp Ain Hilweh masih terlihat tegang paska gencatan senjata Fatah dan Kelompok Bilal Badr.

Ain Hilweh adalah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon yang menampung sebesar 80.000 jiwa yang terletak di kota Sidon, Selatan Lebanon. (T.RS/S:Arab48)

leave a reply
Posting terakhir

Hamas Kunjungi Kamp Ain El-Hilweh

Sebaliknya faksi Palestina dan Islam di Lebanon menegaskan bahwa kunjungan Haniyeh memberikan momentum, gengsi, kehadiran dan harapan di kalangan rakyat Palestina di Lebanon, serta mewujudkan makna persatuan nasional, menghidupkan kembali perhatian terhadap masalah pengungsi, dan memperkuat keyakinan rakyat Palestina untuk terus melawan.