Delegasi AS bertemu pemimpin Palestina dan Israel

Bethlehem, SPNA – Di tengah sukap pesimis akan upaya perdamaian AS di kalangan pemimpin Palestina, Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump sekaligus penasihat senior,...

BY 4adminEdited Sat,26 Aug 2017,09:57 AM

Bethlehem, SPNA – Di tengah sukap pesimis akan upaya perdamaian AS di kalangan pemimpin Palestina, Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump sekaligus penasihat senior, tiba di wilayah tersebut. Ia, bersama anggota delegasi AS lainnya, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (24/08/2017).

Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa Kushner bertemu dengan Netanyahu pada Kamis pagi di Tel Aviv. Kushner mengatakan kepada PM Israel bahwa Trump "berkomitmen untuk menemukan solusi yang akan membawa kemakmuran dan perdamaian" kepada semua orang di wilayah tersebut.

Kushner memimpin sebuah delegasi utusan AS untuk proses perdamaian, yang terdiri atas; Jason Greenblatt, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Dina Powell dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman.

Kantor berita resmi Wafa Otoritas Palestina (PA) melaporkan bahwa Abbas dan Kushner bertemu pada Kamis malam di markas kepresidenan di Ramallah.

Pada awal pertemuan tersebut, Abbas mengungkapkan, "Kami sangat menghargai upaya Presiden Trump untuk mencapai kesepakatan damai ini, sebuah pernyataan yang diungkapnya lebih dari sekali selama pertemuan kami di Washington, Riyadh dan Bethlehem."

"Kami tahu bahwa delegasi ini bekerja untuk perdamaian, dan kami bekerja dengannya untuk mencapai apa yang Presiden Trump sebut sebagai kesepakatan damai. Kami tahu hal tersebut sulit dan rumit, tapi tidak ada yang mustahil dengan usaha yang baik," tambah Abbas.

Kushner juga dilaporkan menyampaikan pesan dari Trump kepada Abbas bahwa Trump "sangat optimis" mengenai prospek perdamaian, dan bahwa dia "berharap untuk masa depan yang lebih baik bagi semua orang Palestina dan orang-orang Israel."

Setelah pertemuan tersebut, PA mengeluarkan sebuah pernyataan resmi, dengan mengatakan, "Delegasi PA dan AS mengadakan pertemuan produktif yang berfokus pada bagaimana memulai perundingan perdamaian Israel-Palestina yang substansial. Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan yang dipimpin AS sebagai cara terbaik untuk mencapai kesepakatan damai yang komprehensif. "

Sebuha laporan muncul dalam minggu ini yang menyatakan bahwa dalam sebuah pertemuan dengan partai sayap kanan Israel Meretz, Abbas mengungkapkan kebingungannya mengenai sikap AS terhadap Israel dan Palestina, dengan mengatakan bahwa dia "tidak dapat memahami" posisi administrasi Trump dalam konflik tersebut.

"Saya telah bertemu dengan utusan Trump sekitar 20 kali sejak awal masa jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat," Haaretz mengutip pernyataan Abbas, dan bahwa dia masih "tidak dapat memahami" posisi administrasi Trump dalam konflik tersebut.

Trump berulang kali mengatakan bahwa perdamaian antara Israel dan Palestina adalah sesuatu yang dapat dicapai selama ia menjabat sebagai presiden. "Saya ingin melihat perdamaian dengan Israel dan Palestina," kata Trump pada bulan April lau. "Tidak ada satupun alasan bahwa tidak ada perdamaian antara Israel dan Palestina."

Dalam berbagai kesempatan, Trump selalu mempertahankan pandangannya tersebut bahwa dalam masa jabatannya konflik Palestina-Israel, yang sudah berlangsung puluhan tahun, akan dipecahkan. Namun, pemerintahannya tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai rencana Trump di wilayah tersebut. Di sisi lain, sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk Kushner, dikenal sebagai pendukung setia Israel. (T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir

Pemimpin Hamas Bertemu Emir Qatar dan Bahas Perkembangan Palestina

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menghargai sikap Qatar dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dalam berbagai masalah politik dan dukungan berkelanjutan terhadap rakyat Palestina. Hal ini sebutnya mengacu pada proyek-proyek Qatar, terutama hibah bulanan yang diberikan ke Jalur Gaza, yang mengungkapkan sikap sejati Qatar dalam berkontribusi untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.