Perancis kutuk penghancuran sekolah Palestina oleh Israel

Paris, SPNA - Menteri Luar Negeri Perancis, dalam pernyataan yang dilansir Palsawa.com, Selasa (29/08/2017) mengutuk penghancuran bangunan sekolah Palestina di Jerusalem oleh pasukan Israel.

BY 4adminEdited Wed,30 Aug 2017,09:18 AM

Paris, SPNA - Menteri Luar Negeri Perancis, dalam pernyataan yang dilansir Palsawa.com, Selasa (29/08/2017) mengutuk penghancuran bangunan sekolah Palestina di Jerusalem oleh pasukan Israel.

Diantara sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah di desa Jin al-Zayyin di Betlehem, Taman Kanak-Kanak di Jabal Baba Jerusalem.

Israel juga dilaporkan menyita panel surya yang menyuplai listrik di sekolah Abu Nawwar serta menyita gedung sekolah di Shabbat yang didanai oleh Perancis.

Ia menambahkan bahwa tindakan Israel tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan mengancam solusi dua negara karena sekolah tersebut terletak diantara Jerusalem Timur dan hunian Maalev Adumin. Lokasi tersebut merupakan lokasi startegis dan penting bagi kelangsungan negara Palestina  dan poros bagi solusi dua negara.

Menlu Perancis menambahakna bahwa fasilitas-fasilitas sekolah tersebut didanai donatur Eropa dan Perancis.

Menlu Perancis juga meminta pemerintah Israel untuk mengembalikan fasiliats yang telah disita serta menghentikan penghancuran terhadap sekolah-sekolah untuk membangun permukiman ilegal.

Setidaknya sejak 2017 Israel telah menghancurkan 259 fasilitas di lokasi C dan Jerusalem Timur bersamaan dengan deklarasi pembangunan 10.000 hunian ilegal baru. (T.RS/S:Palsawa)

leave a reply
Posting terakhir

Sejarawan Perancis: Israel Memang Telah Rencanakan Penghancuran Desa Mughrabi di Yerusalem

Sebelum perang 1967, ketika Yerusalem Timur berada di bawah pemerintahan Yordania, alun-alun besar yang menjadi halaman tembok itu tidak ada, yang ada hanyalah desa atau lingkungan muslim yang mencakup sekitar 135 rumah yang dibangun pada masa pemerintahan Salahuddin Al-Ayubi, pada abad ke-12 M. Desa ini kemudian masuk dalam Wakaf Abu Madyan, yang merupakan lembaga keagamaan yang didirikan untuk menyediakan akomodasi, makanan dan pengobatan bagi para peziarah yang datang dari wilayah Maghribi atau Maroko.