Tel Aviv, SPNA - Surat Kabar Israel, Haaretz, Rabu (06/09/2017) mengungkapkan bahwa pemerintah Israel hingga saat ini masih menjalankan tranksaksi penjualan senjata kepada pemerintah Myanmar.
Haaretz menambahkan bahwa Menteri Keamanan Israel Avigdor Lieberman menolak pembekukan transaksi jual beli senjata meskipun pasukan Myanmar telah terbukti melakukan genosida terhadap muslim Rohingnya.
Haaretz dalam laporannya yang ditulis oleh John Brawn mengatakan, ‘’Bersamaan dengan kampanye pembersihan etnis Rohingnya pemerintah Israel masih melaknjutkan penjualan senjata ke Myanmar.
Kesepakatan pembelian senjata oleh Myanmar dilakukan ketika Jenderal Ming Aung Hiling berkunjung ke Israel September 2015 lalu.
Haaretz menambahkan bahwa Pemerintah Israel selalu terlibat dalam jual beli senjata terhadap Myanmar sejak bertahun-tahun lalu. Meski dikecam AS dan Eropa namun transaksi senjata tersebut berjalan sangat lancar.
Sejak 25 Agustus lalu pasukan Myanmar telah melakukan genosida terhadap warga muslim Rohingnya di Arkan. Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait korban jiwa meskpiun Dewan Eropa untuk Rohingnya menyebutkan bahwa dua hingga tiga ribu warga muslim Rohingnya merenggang nyawa akibat pembantai yang dilakukan militer Myanmar.
Sebelumnya komisaris Tinggi PBB untuk urusan pengungsi mengatakan bahwa 87.000 pengungsi Rohingnya telah melarikan diri ke Bangladesh dan terdampar di perbatasan. (T.RS/S:Paltimes)
