Ramallah, SPNA - Pusat Informasi Tahanan Palestina melaporkan, Selasa (12/09/2017) bahwa sejumlah tahanan di sel isolasi Israel terancam hidupnya akibat menderita penyakit berbahaya namun tidak mendapatkan perawatan yang layak.
Juru bicara Pusat Informasi Tahanan Palestina Riyad al-Ashqar mengatakan bahwa jumlah tahanan yang dijebloskan ke sel isolasi semakin meningkat khususnya paska mogok tahun 2012 lalu.
Israel dilaporkan menjebloskan 12 tahanan Palestina ke sel isolasi dalam waktu yang lama, bahkan diantara mereka ada yang sudah mendekam didalam sel isolasi selama bertahun-tahun.
Bagi tahanan Palestina, sel tersebut dijuluki dengan peti mati dimana luasnya tidak lebih dari 3 Meter. Mereka juga dilarang melakukan komunikasi dengan tahanan lainnya di luar.
Ashqar menambahkan bahwa Israel sengaja memasukkan tahanan ke sel isolasi untuk merusak mental mereka secara sistematis. Hal ini akan berdampak terhadap psikologis dan fisik mereka dimana rata-rata tahanan yang telah dijebloskan ke sel tersebut menderita masalah kesehatan dan kejiwaan.
Hingga saat ini Israel dilaporkan masih menahan tahanan Muhammad Said Saufan (43) dari kota Tulkarem di sel isolasi selama 5 tahun berturut-turut.
Israel juga telah berkali-kali menolak permohonan untuk mengeluarkan Saufan dari sel tersebut meskipun kondisi kesehatannya yang semakin memburuk akibat kanker di bagian leher.
Ashar juga menuntut Forum Internasional untuk menghentikan menyelamatkna hidup tahanan dan mengentikan pelanggaran yang dilakukan Israel tersebut. (T.RS/Arab48)