Pemerintah Myanmar larang masuk dua aktivis Aljazair

Aljazair, SPNA - Pemerintah Myanmar, Jumat (29/09/2017) melarang aktivis dan anggota parlemen Aljazair menuju ke Arkan untuk menyalurkan bantuan kepada muslim Rohingnya.

BY 4adminEdited Sat,30 Sep 2017,09:05 AM

Aljazair, SPNA - Pemerintah Myanmar, Jumat (29/09/2017) melarang aktivis dan anggota parlemen Aljazair menuju ke Arkan untuk menyalurkan bantuan kepada muslim Rohingnya.

Aktivis Aljzair Hasan Arabi dan pengusaha Aljazair yang tinggal di Perancis Rachid Nekkaz melalui akun Facebook mengatakan, keduanya tiba Bandara Internasional di Yangoon dari Malaysia namun pemerintah Myanmar menahan mereka serta keduanya untuk meninggalkan Myanmar.

Menyikapi hal ini Nekkaz menyatakan akan melakukan aksi protes di depan Kedubes Aljazair di Kuala Lumpur terkait pengusirannya dari Myanmar serta menyatakan dukungannya terhadap Muslim Rohingnya.

Nekkaz adalah pengusaha Aljazair yang terkenal di Perancis sebagai Pengacara Wanita Bercadar’’. Sejak 2010 lalu Ia telah menyiapkan anggaran sebesar 1 juta Euro untuk membantu membayar denda muslimah yang bercadar setelah Perancis mengeluarkan hukum larangan bercadar.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres, Kamis, (28/09/2017) menuntut Myanmar memberikan status warga negera bagi muslim Rohingnya, menghentikan kampanye militer, memberikan izin penyaluran bantuan dari organisasi kemanusiaan, serta menjamin pengembalian pengungsi ke kampung halaman mereka.

‘’Saya telah mendengar kesaksian ratusan ribu mengungsi Rohingnya yang menyaksikan langsung tindak kekeraan dan pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintah Myamar. Mereka ditembak, diperkosa bahkan menjadi korban ranjau darat. Hal ini sama sekali tidak dapat diterima, ‘’ tegasnya.

Sejak 25 Agustus lalu pasukan Myanmar telah melakukan genosida terhadap warga muslim Rohingnya di Arkan. Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait korban jiwa meskpiun Dewan Eropa untuk Rohingnya menyebutkan bahwa dua hingga tiga ribu warga muslim Rohingnya merenggang nyawa akibat pembantai yang dilakukan militer Myanmar.

Komisaris Tinggi PBB untuk urusan pengungsi mengatakan bahwa 87.000 pengungsi Rohingnya telah melarikan diri ke Bangladesh dan terdampar di perbatasan. (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir