Kurang dari 72 jam, 90 warga sipil meninggal dalam serangan udara di Deir ez-Zor

Sebuah lembaga hak asasi manusia, Syrian Obserbatory For Human Rights, Senin (02/10/2017), melaporkan bahwa telah terjadi pembantian di pedesaan yang terletak di wilayah timur Deir ez-Zor, yang disinyalir dilakukan oleh pesawat tempur Rusia. Pesawat-pesawat tersebut menargerkan desa-desa yang terlerak di tepi barat sungai Eufrat, tidak jauh dari wilayah Mayadin.

BY Rizky SyahputraEdited Tue,03 Oct 2017,10:27 AM
Kurang dari 72 jam, 90 warga sipil meninggal dalam serangan udara di Deir ez-Zor

Deir ez-Zor, SPNA - Sebuah lembaga hak asasi manusia, Syrian Obserbatory For Human Rights, Senin (02/10/2017), melaporkan bahwa telah terjadi pembantian di pedesaan yang terletak di wilayah timur Deir ez-Zor, yang disinyalir dilakukan oleh pesawat tempur Rusia. Pesawat-pesawat tersebut menargerkan desa-desa yang terlerak di tepi barat sungai Eufrat, tidak jauh dari wilayah Mayadin.

Lembaga tersebut mendokumentasikan, setidaknya 12 orang dari dua keluarga, termasuk lima anak-anak dan dua wanita, meninggal dalam pemboman yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur di desa tersebut. Sementara, tidak sedikit dari warga sipil yang masih berada dalam situasi berbahya, yang memungkinkan menambah jumlah korban meninggal.
Pesawat tempur tersebut, yang diyakini milik Rusia, melintas di antara kota al-ShHil dan Beqres di tepi sungai Eufrat. Dilaporkan, dua warga sipil di desa al-ShHil meninggal dan beberapa lainnya terluka.
Dengan demikian, sejak 29 September 2017 hingga 1 Oktiber 2017, jumlah koraban meninggal di Provinsi Deir ez-Zor mencapai 90 orang, termasuk 21 anak-anak dan 21 wanita.
Di sisi lain, pada akhir September lalu, pihak Suriah mengkonnfirmasi bahwa koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, yang kehadirannya di Suriah dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, telah menjatuhkan amunisi fosfor di sebuah desa di Deir ez-Ezor, Suriah.
Seperti yang telah digunakan AS dalam perang Vietnam, fosfor putih telah melepuhkan kulit dan menembus hingga ke tulang manusia, yang menyebabkan kematian yang sangat menyiksa terhadawarga sipil Suriah.
SANA melaporkan, sedikitnya tiga warga sipil meninggal sementara lima lainnya mengalami luka serius.
Sputnik melaporkan lebih lanjut,"Berita mengenai hal tersebut datang sehari setelah sebuah laporan yang menyatakan bahwa serangan udara pasukan koalisi menyebabkan wafatnya sembilan warga sipil di wilayah selatan provinsi Hasaka. Koalisi tersebut juga meluncurkan serangan udara di desa-desa Hadaj, Huneidis...dan menyebabkan kerusakan material yang besar."
Serangan udara koalisi telah menyebabkan wafatnya ratusan orang di Suriah. Pada 4 Agustus lalu, pasukan koalisi pimpinan AS mengakui bahwa "setidaknya 624 warga sipil telah diserang oleh pasukan koalisi sejak dimulainya operasi Inherent Resolve pada 2014." AS berdalih serangan terhadap warga sipil yang ditujukan untuk memerangi Islamic State tersebut, dilakukan "tidak sengaja."

 

(T.RA/S: The Eduran, Syriahr)

 

 

leave a reply