AS bunuh 433 warga sipil dalam pemboman di Raqqa

Suriah, SPNA - Sebuah kelompok pemantau, Airwars, melaporkan bahwa Amerika Serikat telah membom kota Raqqa di Suriah, dengan setidaknya satu amunisi dijatuhkan setiap delapan menit. Akibatnya, ....

BY 4adminEdited Thu,05 Oct 2017,09:48 AM

Suriah, SPNA - Sebuah kelompok pemantau, Airwars, melaporkan bahwa Amerika Serikat telah membom kota Raqqa di Suriah, dengan setidaknya satu amunisi dijatuhkan setiap delapan menit. Akibatnya, Raqqa berada dalam kehancuran yang sangat parah.

Organisasi tersebut menemukan bahwa pada bulan Agustus lalu, terjadi peningkatan tajam dalam jumlah bom yang dijatuhkan oleh koalisi pimpinan AS. Akibatnya, 433 warga sipil meninggal dalam bulan itu saja.

Airwars melaporkan:

"Jumlah amunisi yang dijatuhkan ke wilayah Raqqa meningkat secara dramatis. Koalisi dilaporkan telah menjatuhkan 5.775 bom dan rudal atas kota tersebut, atau meningkat 92% dari Jumlah amunisi yang dijatuhkan pada bulan Juli. Angka ini 5% lebih tinggi darj jumlah amunisi yang dijatuhkan di kota Mosul Barat pada Maret lalu...."

AS terus melakukan pemboman di Mosul, bahkan sejak Donad Trump belum menjabat. Namun banyak media yang diam mengenai topik tersebut.

Airwars juga mebjelaskan bahwa meski koalisi terus menggunakan istilah "koalisi", namun Amerika Serikatlah yang terus melakukan hampir 100% pemboman tersebut. Inggris, yang tergabung dalam koalisi tersebut, telah melakukan delapan kali serangan di Iraq dan 31 serangan atas Suriah (yang kebanyakan ditujukan atas wilayah Raqqa). Perancis, yang juga tergabung dalam koalisi, melakukan 16 serangan atas Raqqa untuk periode yang sama. Saat ini 75% wilayah Raqqa diduga lumpuh akibat pemboman pasukan koalisi tersebut.

Di sisi lain, Rusia pun ikut beperan dalam penghancuran wilayah Suriah, khususnya Allepo, dalam tahun lalu, yang telah mengirimkan bom mematikan sebagaimana AS.

(T.RA/S: Counter Current News)

leave a reply