Menlu Palestina: kemunduran diri AS dari UNESCO berbau politik

Ramallah, SPNA - Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Maliki, menyatakan bahwa pengunduran diri AS dari UNESCO adalah politisasi terhadap program lembaga pendidikan PBB tersebut.

BY 4adminEdited Sat,14 Oct 2017,09:51 AM

Ramallah, SPNA - Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Maliki, menyatakan bahwa pengunduran diri AS dari UNESCO adalah politisasi terhadap program lembaga pendidikan PBB tersebut.

 ‘’Langkah AS tersebut adalah politisasi terhadap program UNESCO serta didasari dengan  tuduhan tak bertanggung jawab bahwa UNESCO anti-Israel. AS telah mengambil langkah beresiko dengan memberikan perlindungan mutlak kepada Israel,’’ terang Maliki seperti dikutip dari surat kabar resmi, Wafanews, Jumat (13/10/2017)

Maliki menambahkan: ‘’Resolusi UNESCO adalah representasi seluruh anggota UNESCO karena itu satu negara tidak berhak melanggar keputusan tersebut dan hal ini merupakan sikap yang tidak demokratis.‘’

Ia menambahkan bahwa Palestina akan terus mendukung agenda-agenda positif dalam bidang pendidikan, dan budaya bersama negara-negara Internasional. 

Maliki juga menekankan pentingya untuk melindungi situs-situs bersejarah di Palestina sebagai salah satu warisan dunia.

Kamis lalu (12/10/2017) Amerika Seikat menyatakan mengundurkan diri dari UNESCO dalam rangka memprotes langkah UNESCO  yang dinilai anti Israel.

 Keputusan AS tersebut juga membuat Israel menarik diri dari UNESCO. ‘’Langkah ini adalah sikap berani dan bermoral. UNESCO saat ini telah menjadi panggung sandiwara, mereka bertugas menjaga situs sejarah namun justru mendistorsinya,’’ sebut PM Israel Benyamin Netanyahu.

AS adalah salah satu dari 5 donatur UNESCO terbesar yang menyumbang 80 Juta Dollar setiap tahunnya. Pengunduran diri AS dari UNESCO merupakan pukulan keras bagi lembaga PBB tersebut.

Berdasarkan aturan UNESCO kemunduran AS baru dapat diresmikan Desember 2018 mendatang, hingga masa tersebut AS masih berstatus anggota tetap.

‘’Sangat disayangkan jika AS mengundurkan diri dari organisasi PBB yang mendukung pendidikan untuk perdamaian dan melindungi warisan dunia, ini adalah kerugian bagi PBB,’’ sebut Dirjen UNESCO, Irina Bokova. (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply