Uni Eropa berlakukan sanksi kepada Myanmar

Brussel, SPNA - Uni Eropa (EU), Senin (16/10/2017) akan mempertimbangkan kembali kerjasama pertahanan dengan Myanmar paska pelanggaran kemanusiaan terhadap etnis Rohingnya di Arkan.

BY 4adminEdited Tue,17 Oct 2017,09:26 AM

Brussel, SPNA - Uni Eropa (EU), Senin (16/10/2017) akan mempertimbangkan kembali kerjasama pertahanan dengan Myanmar paska pelanggaran kemanusiaan terhadap etnis Rohingnya di Arkan.

Uni Eropa menyatakan akan menangguhkan seluruh undangan pejabat militer Myanmar serta akan memberikan sanksi tambahan jika situasi di Arkan tidak berubah.

EU juga menambahkan bahwa pelanggaran kemanusiaan di Arkan telah mencapai level ‘’berbahaya’’. “Pemerintah Myanmar melakukan kekerasan fisik degan menembak dan membakar warga. 500.000 muslim Arkan terpaksa mengungsi ke Bangladesh akibat kekerasan.’’

‘’Pengungsi dengan jumlah besar seperti ini adalah bukti adanya pelanggaran yang disengaja terhadap minoritas tertentu.’’

EU juga meminta Myanmar untuk menghentikan tindak kekerasan dan diskrimnasi tersebut serta menjamin keselamatan warga Rohingnya yang kembali ke kampung halaman mereka.

Sebelumnya Pemerintah Inggris melepas lencana kehormatan ‘’Freedom Of Oxford’’ dari Perdana Menteri Myanmar Aung San Suu Kyi. Hal ini ditenggarai oleh pembersihan etnis Rohingnya yang dilakukan pemerintah Myanmar.

Sejak 25 Agustus lalu pasukan Myanmar telah melakukan genosida terhadap warga muslim Rohingnya di Arkan. Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait korban jiwa meskipun Dewan Eropa untuk Rohingnya menyebutkan bahwa dua hingga tiga ribu warga muslim Rohingnya merenggang nyawa akibat pembantai yang dilakukan militer Myanmar.

Sebelumnya komisaris Tinggi PBB untuk urusan pengungsi mengatakan bahwa 87.000 pengungsi Rohingnya telah melarikan diri ke Bangladesh dan terdampar di perbatasan. (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir

Uni Eropa Kaji Penerapan Sanksi untuk Israel

Komisi Urusan Luar Negeri Uni Eropa diperkirakan akan mengkaji langkah-langkah hukum terhadap Israel jika negara pendudukan itu meneruskan rencananya untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki dan Lembah Yordania.