Mahasiswa Universitas Cambridge dilarang berpergian ke Palestina

Cambridge, SPNA - Universitas Cambridge melarang mahasiswanya yang berdarah Arab untuk belajar di wilayah Palestina.

BY 4adminEdited Mon,23 Oct 2017,11:16 AM

Cambridge, SPNA - Universitas Cambridge melarang mahasiswanya yang berdarah Arab untuk belajar di wilayah Palestina.

Keputusan tersebut muncul setelah sejumlah mahasiswa Cambridge yang bepergian di wilayah tersebut diinterogasi atau dideportasi oleh petugas keamanan Israel.

Lima mahasiswa, empat perempuan dan satu laki-laki, menghadapi kesulitan saat mendarat di Bandara Ben-Gurion, di Tel Aviv, sepanjang tahun akademik 2016/17.

Mereka mengambil bagian dalam program studi selama delapan bulan di negara yang menggunakan bahasa utama mereka.

Karena situasi yang tidak stabil di banyak negara Timur Tengah, pilihan yang tersedia bagi mahasiswa Arab relatif terbatas, mayoritas mereka memilih Mesir dan Yordania.

Sementara, sebagian besar mahasiswa yang ingin melakukan perjalanan ke Palestina mengambil kursus bahasa Arab di Universitas Birzeit, di Ramallah.

Untuk sampai ke sana, mereka harus terbang ke Tel Aviv dan melakukan perjalanan darat, atau terbang ke Yordania dan melewati persimpangan perbatasan yang dikuasai Israel.

Karena pemerintah Israel tidak menawarkan visa pelajar untuk studi di Tepi Barat Palestina -walaupun menawarkan visa pelajar asing untuk institusinya sendiri seperti Universitas Ibrani Yerusalem- maka setiap mahasiswa yang akan tinggal lebih lama harus kembali setiap tiga bulan sekali.

Selain itu, intensitas pemeriksaan kemanan yang meningkat dalam satu tahun terakhir, berkontribusi dalam hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa.

Cleodie Rickard (21), salah seorang mahasiswa yang dideportase setelah menjalani interogasi selama enam jam, mengatakan, ”Saya menemukan sejumlah mahasiswa, yang berasal dari berbagai universitas di seluruh dunia, telah dikeluarkan dari Israel karena mereka mengaku belajar di Palestina."

Seorang juru bicara Universitas Cambridge mengatakan, "sangat disayangkan bahwa siswa Cambridge sekarang tidak dapat belajar di salah satu universitas terkemuka di Timur Tengah dan hilangnya kesempatan untuk melihat dampak pendudukan secara langsung."

(T.RA/S: Standard)

leave a reply
Posting terakhir