Otoritas Palestina resmi ambil alih perbatasan Gaza dari Hamas

Otoritas Palestina pimpinan Fatah (PA) secara resmi mengambil alih kendali administratif penyeberangan perbatasan di Jalur Gaza dari Hamas, Rabu (01/11/2017), sebagai upaya berkelanjutan atas pemindahan kekuasaan dari Hamas ke pemerintah persatuan Palestina.

BY 4adminEdited Thu,02 Nov 2017,08:17 AM
Otoritas Palestina resmi ambil alih perbatasan Gaza dari Hamas

Ma'an News - Gaza

Gaza, SPNA - Otoritas Palestina pimpinan Fatah (PA) secara resmi mengambil alih kendali administratif penyeberangan perbatasan di Jalur Gaza dari Hamas, Rabu (01/11/2017), sebagai upaya berkelanjutan atas pemindahan kekuasaan dari Hamas ke pemerintah persatuan Palestina.

Lagu kebangsaan Palestina dan Mesir dimainkan saat upacara serah terima yang digelar di Rafah, perlintasan antara Mesir dan Gaza.

Delegasi keamanan Mesir, Menteri Pekerjaan Umum Mufid al-Hasayna, Direktur Jenderal Penyeberangan dan Perbatasan Nathmi Muhanna, serta beberapa menteri dan pejabat Otoritas Palestina ikut serta dalam upacara tersebut.

Untuk pertama kali, gambar Presiden Mahmoud Abbas dan Presiden Mesir Abd al-Fattah al-Sisi dipajang berdampingan.

Al-Hasayna mengatakan dalam sebuah konferensi pers yang diadakan setelah upacara bahwa transisi kekuasaan di persimpangan menandai "kesungguhan menuju rekonsiliasi dan mengakhiri perpecahan."

Dalam perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani bulan lalu oleh Hamas dan Fatah, dilaporkan bahwa kedua belah pihak menyetujui bahwa perbatasan Rafah, antara Mesir dan Gaza, akan dioperasikan oleh penjaga kepresidenan PA pada tanggal 1 November.
Setelah kesepakatan rekonsiliasi ditandatangani, pemerintah Mesir meminta diadakannya pertemuan antara faksi-faksi di Kairo pada tanggal 21 November mendatang guna membahas langkah-langkah selanjutnya dalam mengimplementasikan kesepakatan tersebut.

Menurut harian Israel Haaretz, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan bahwa "fase rekonsiliasi berikutnya akan menjadi pertemuan perwakilan semua faksi Palestina di Kairo guna membahas isu-isu nasional utama - seperti sayap militer Hamas, isu senjata dan posisi politik. "

Berbagai upaya telah dilakukan di masa lalu untuk mendamaikan Hamas dan Fatah sejak sejak terjadinya konflik kekerasan di tahun 2007.

Selain menyelesaikan masalah pegawai negeri dan sayap militer Hamas, Hamas dan Fatah berencana untuk membuka jalan bagi pemilihan legislatif untuk kabinet persatuan yang akan memerintah Tepi Barat dan Gaza.

(T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir