Al-Quds, SPNA - Pusat Tahanan Tahanan Palestina, Jumat (03/10/2017) menyatakan bahwa selama bulan Oktober, otoritas pendudukan Israel meningkatkan penangkapan terhadap warga Palestina. Tercatat Israel menangkap 500 warga, 70 diantaranya adalah anak - anak di bawah umur dan 9 perempuan.
Kota Yerusalem menduduki posisi tertinggi dalam jumlah penangkapan. sekitar 180 warga ditangkap bahkan d Essaweya Israel menangkap 45 warga dalam waktu semalam.
Pemerhati kasus tahanan, Riyad al-Ashqar mencatat 15 kasus penangkapan dari Jalur Gaza selama sebulan terakhir, empat di antaranya adalah nelayan yang ditangkap ketika sedang mencari ikan.
Sementara itu di pos pemeriksaan Beit Hanoun, Erez, Israel menangkap pelatih olahraga Taekwondo Mahmoud Abduh saat meninggalkan Jalur Gaza ke Tepi Barat. Israel juga menangkap seorang pasien bernama Abdurrahman Sami Abu Lahyat (33) dalam perjalanan ke Yordania untuk menjalani perawatan medis, sementara 9 lainnya ditangkap saat mencoba menyusup ke perbatasan timur Jalur Gaza.
Penutupan Kantor Berita
Al-Ashqar menambahkan bahwa Israel melancarkan serangan terhadap 6 kantor berita Palestina yaitu Transmedia, Ramsat, Palmedia, TV Al-Quds dan TV Al-Aqsa karena dituduh melakukan hasutan.
Empat jurnalis Palestina juga dipenjarakan dalam serangan tersebut, diantaranya adalah direktur perusahaan Transmedia, Amer Al-Jabari yang berasal dari Khalil, dan Ibrahim Al-Jabari .
Penangkapan wanita dan anak-anak
Al-Ashqar juga melaporkan pada bulan Oktober Israel menangkap 70 wanita dan anak-anak. Hamza Mohammed Shabita (12 tahun) dari kota Azzun Qalqilya, Nafez Ihab Masarwa (12 tahun ) adalah dua tahanan termuda yang ditangkap Israel.
Israel juga menangkap 9 wanita diantaranya Hanadi Halwani, yang berprofesi sebagai guru. Seorang gadis Palestina berusia 16 tahun bernama Ghada Azzam El-Shammas dari Hebron juga ditangkap saat melintasi pos pemeriksaan Abu al-Reish karena dituduh memiliki senjata tajam .
Tahanan Administratif
Al-Ashqar menjelaskan bahwa otoritas Israel menjadikan 75 warga Palestina sebagai tahanan administratif selama dua hingga enam bulan. Mereka ditahan tanpa vonis dan tanpa tindak kriminal serta dilarang berkomunikasi dengan pengacara.
Penindasan di penjara
Lapas Israel juga dilaporkan melakukan tindak kekerasan terhadap tahanan serta melakukan pemindahan tahanan secara sewenang-wenang seperti yang terjadi di sektor 13 penjara Nafah dimana Israel memindahkan 120 tahanan ke penjara Raymond dan menjebloskan tahanan Yazen Mustafa ke sel isolasi selama 3 minggu.
Israel juga mengisolasi tahanan Ihsan Dababiseh di Ramallah setelah dituduh memukul seorang sipir dengan senjata tajam.
Sementara itu tahanan di penjara gurun Negev mengeluhkan penyebaran virus yang mempengaruhi mata namun lapas Israel menolak membawa dokter untuk memeriksa kondisi mereka dengan dalih sedang merayakan hari besar Yahudi. (T.RS/S:Qudsnet)