Jalur Gaza, SPNA - Kepala Kepolisian Palestina, Rabu (08/11/2017) mengatakan bahwa Hamas harus melucuti senjata sayap militernya, Brigade Izuddin al-Qassam, dalam rangka menyukseskan rekonsiliasi yang ditandatangani Hamas dan Fatah bulan lalu.
"Kepolisian Palestina siap untuk memberlakukan aturan di Gaza seperti yang berlaku di Tepi Barat, 10 tahun lalu dimana Pemerintah Palestina (PA) melucuti senjata Hamas dan faksi bersenjata lainnya.’’
‘’Kami berbicara tentang wewenang Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Kami hanya mengakui satu otoritas, satu undang-undang, dan satu badan militer,’’ tambahnya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan Al-Qassam mempertahankan senjata mereka, Atallah menjawab: ‘’Hal itu tidak mungkin.’’
‘’Bagaimana kami bisa mengontrol keamanan jika Hamas mempunyai rudal? Bagaimana saya bisa dapat bertanggung jawab atas keamanan di Gaza dan mengatakan bahwa saya adalah kepala polisi di sini, Bisakah saya mengendalikan semuanya?’’ tegasnya.
Atallah juga menyatakan penolakannya terhadap gagasan integrasi dengan badan kepolisian Hamas di Gaza. Ia menambahkan, petugas kepolisian yang beroperasi di Gaza sebelum kepemimpinan Hamas 2007 silam akan kembali menjabat.
Attallah juga mengatakan kepada Reuters bahwa Pemerintah Palestina 2 minggu lalu telah memulai kembali koordinasi keamanan dengan Israel.
Juli lalu hubungan Israel dan Palestina sempat tegang paska pemasangan detektor logam di Al-Aqsa yang memancing kemarahan seluruh warga Palestina dan membuat PA menangguhkan kerjasama dengan Israel.
Ia menambahkan bahwa koordinasi keamanan Palestina dan Israel tidak sepenuhnya berhenti. ‘’95% aktivitas keamanan antara pihak Palestina dan Israel terus berlanjut,’’ katanya.
Koordinasi antara dinas keamanan Palestina dan Israel adalah salah satu syarat Perjanjian Oslo yang ditandatangani antara PLO dan Israel tahun 1993, dimana keduanya sepakat untuk bertukar informasi keamanan. (T.RSS:PIC)