Yerusalem, SPNA - Parlemen Israel, Knesset, coba menghentikan bantuan Uni Eropa kepada tahanan Palestina atau keluarga mereka, dengan dalih bahwa mereka adalah "teroris" atau "keluarga teroris", Israel Hayom melaporkan pada hari Jumat (10/11/2017).
Menurut surat kabar online tersebut, Anggota Parlemen Serikat Zionis Ayelet Nahmias-Verbin, seorang anggota Kabinet Keamanan Diplomatik, memobilisasi dukungan untuk rencana tersebut. Sejauh ini ia telah memperoleh persetujuan dari Juru bicara Knesset Yuli Edelstein, dan enam anggota parlemen lainnya serta berbagai faksi.
"Angka yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa setiap bulan, sekitar € 4,5 juta dana Uni Eropa terbagi di antara mereka yang melakukan serangan teroris terhadap Israel dan keluarga teroris," Nahmias-Verbin mengatakan kepada Israel Hayom.
Anggota parlemen Israel itu, surat kabar tersebut, telah mengirim surat kepada Duta Besar Uni Eropa yang baru untuk Israel, Emmanuel Joffre, yang memberi tahu mengenai rencana dan sasarannya. Ia juga meminta pertemuan bersama dengan anggota parleme lainnya untuk membahas masalah ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah meminta Otoritas Palestina untuk berhenti membayar para mantan tahanan dan keluarga tahanan saat ini, dengan mengklaim mereka sebagai teroris atau keluarga teroris.
Berbagai kritik terhadap pendudukan Israel menunjukkan bahwa saat Israel menyebut pejuang perlawanan Palestina sebagai "teroris", pemerintahnya justru memberi imbalan kepada seorang tentara Israel yang menembak mati seorang Palestina yang sudah dalam keadaan terluka di Hebron.
(T.RA/S: Middle East Monitor)